Intisari-Online.com – Ruang kerja cukup vital bagi kesehatan kita. Sepertiga hidup kita dihabiskan di sana. Kuman, radiasi elektromagnetik, stres, dan sebagainya mengancam.
Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan peralatan kantor asal Inggris, Viking, menunjukkan bahwa 2 dari 3 papan ketik komputer kantoran terlalu banyak ditumbuhi bakteri. Sebagian di antaranya bahkan ditumbuhi jamur yang kasat mata. Bahkan sebuah penelitian di Amerika Serikat menyebutkan, 6 dari 10 bangunan perkantoran memiliki kualitas udara yang buruk. Belum lagi kertas bertumpuk yang pastinya akan menjadi sumber kuman dan alergen.
Bagaimana mendesain tempat kerja yang sehat?
- Ergonomi. Posisi duduk sangat berpengaruh terhadap kenyamanan kerja. Pastikan tinggi kursi dan meja disesuaikan dengan lengan penggunanya. Ketika kita duduk lurus dengan kaki rata di lantai, lengan harus berada pada sudut 90 derajat saat mengetik di komputer. Artinya, tinggi kursi dan meja masing-masing orang di dalam satu kantor sekalipun bisa berbeda-beda.
- Tanaman di ruangan kerja. Tak hanya menghasilkan oksigen, tanaman hidup, menurut penelitian NASA Space Administration AS, terbukti bisa mengusir polusi. Menghadirkan tanaman di ruang kerja bisa memberikan efek yang sama dengan berlibur ke tempat yang rindang dan sejuk. Efek hijau tanaman akan membuat Anda lebih segar dan rileks. Bahkan, menurut hasil penelitian Norwegian of Life Science dan Universitas Upsalla di Swedia, tanaman di tempat kerja bisa meminimalkan risiko kelelahan, stres, dan sakit kepala pada pekerja.
- Cahaya matahari. Kita harus memastikan ruang kerja mendapatkan penerangan langsung dari sinar matahari. Pencahayaan langsung sinar matahari terbukti bisa meningkatkan produktivitas pekerja, mengurangi kelelahan dan stres. Sinar matahari juga dapat menjaga mood kerja dan menghambat penuaan retina.
- Aromaterapi. Tak hanya di ruang spa, kata ahli naturopati AS Loretta Lanphier, tempat kerja juga sebaiknya dilengkapi aromaterapi. Aromaterapi yang dibuat dari minyak tumbuh-tumbuhan (bukan minyak sintetis) dapat menjaga daya tahan fisik dan psikis pekerja. Selain itu aromaterapi juga berpengaruh terhadap suasana hati dan mengurangi tingkat stres.
- Radiasi elektromagnetik. Banyaknya perangkat kerja berlistrik juga mendatangkan efek buruk bagi fisik dan mental pekerja. Arus listrik, komputer, telepon selular, televisi, lampu neon, dan alat-alat elektronik lainnya menciptakan medan elektromagnetik. Paparan radiasi elektromagnetik ini bisa menjadi sumber stres, kelelahan, ketegangan, gangguan tidur, dan fluktuasi emosi. Ponsel pun, yang kini tak bisa jauh-jauh dari kehidupan kita, merupakan sumber radiasi yang harus diwaspadai. Badan Kesehatan Dunia WHO Mei 2011 lalu memperingatkan radiasi ponsel mungkin bisa meningkatkan risiko kanker. Cara paling aman mengurangi radiasi elektromagnetik adalah meminimalkan kontak dengan benda-benda elektronik.
- Warna yang tepat. Warna bisa berpengaruh terhadap emosi. Ruang kantor membutuhkan ketenangan dan suasana berpikir bebas untuk memacu kreativitas. Loretta berpendapat, secara umum oranye adalah pilihan yang pas untuk tempat kerja. Warna kuning mampu mengintensifkan intelektualitas dan mempertinggi motivasi kerja. Warna merah memberi energi. Warna biru mempunyai efek menenangkan tapi beberapa ahli naturopati berpendapat warna ini di tempat kerja bisa memicu ketegangan fisik dan mental.
- Musik. Pilih musik yang bisa memperbaiki dan menjaga mood kerja. Setiap orang menyukai musik tertentu yang berpengaruh terhadap kondisi mentalnya. Pilihan musik berpengaruh terhadap kondisi emosi maupun daya pikir. Musik dapat memberikan stimulasi mental saat melakukan tugas-tugas monoton karena musik dapat membantu mengurangi tingkat stres di kantor.
- Tata ruang. Desain ruang yang tepat mampu menciptakan suasana kerja yang nyaman. Dalam ilmu tata ruang Cina, fengshui, energi air dipercaya memainkan peran penting di tempat kerja. Air mancur kecil di kantor dapat memberikan rasa ketenangan dan kedamaian.
- Kebersihan. Tempat kerja yang bersih dan rapi membuat pikiran jernih dan mengurangi stres. Ruangan, meja kerja, dan pendingin ruangan (AC) yang jarang dibersihkan bisa menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya Legionellosis. Penyakit ini berupa radang paru (pneumonia) yang disebabkan kuman Legionella pneumophila. Kuman ini berkembang biak pada sistem pendingin AC sentral.
- Istirahat. Mengambil jeda saat bekerja merupakan hal penting, sama pentingnya dengan bekerja. Meski sejenak, istirahat (setidaknya dua kali dalam sehari) dengan mengalihkan diri ke hal di luar pekerjaan dapat “mengisi ulang” energi kerja. Sepuluh menit beranjak dari kursi dan keluar ruangan cukup untuk memulihkan diri dari ketegangan kerja. Selingi dengan mengambil napas dalam-dalam. (Intisari Extra Sehat)