Apa yang Dimaksud bahwa Salah Satu Faktor Pembentuk Masyarakat Multikultural Indonesia adalah Faktor Sejarah?​

Ade S

Penulis

Ilustrasi.Artikel ini menjelaskan apa yang dimaksud bahwa salah satu faktor pembentuk masyarakat multikultural Indonesia adalah faktor sejarah.

Intisari-Online.com -Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya.

Berbagai suku, bahasa, agama, dan adat istiadat hidup berdampingan di sini.

Namun, apa yang dimaksud bahwa salah satu faktor pembentuk masyarakat multikultural Indonesia adalah faktor sejarah?

Bagaimana sejarah Indonesia mempengaruhi keragaman budaya di negara ini?

Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Masyarakat Multikultural

Perbedaan suku bangsa, bahasa, agama, dan adat istiadat merupakan ciri dari masyarakat multikultural.

Masyarakat yang memiliki keragaman seperti ini juga dikenal dengan istilah masyarakat majemuk.

Menurut buku Pendidikan Multikultural (2006) karya Choirul Mahfud, multikultural adalah istilah yang menggambarkan keragaman atau perbedaan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

Kebudayaan sendiri adalah hasil karya masyarakat yang menjadi identitas bagi masyarakat tersebut.

Keragaman multikultural memberikan kekayaan bagi suatu bangsa, misalnya Indonesia.

Baca Juga: Apakah Kaitan Antara Diskriminasi dan Kebinekaan Budaya Bangsa Kita?

Indonesia adalah bangsa yang menganut ideologi multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika.

Ideologi ini menjadi dasar bagi struktur masyarakat Indonesia baik di tingkat nasional maupun lokal.

Sejarah Sebagai Salah Satu Faktor Pembentuk Masyarakat Multikultural Indonesia

Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, terutama rempah-rempah yang sangat diminati oleh negara-negara asing.

Oleh karena itu, banyak bangsa asing yang datang ke Indonesia untuk menjajah, seperti Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang.

Mereka tidak hanya datang untuk berdagang, tetapi juga menetap dan menikah dengan orang-orang nusantara.

Hal ini menyebabkan terjadinya percampuran budaya dan ras di Indonesia.

FaktorPembentuk Masyarakat Multikultural Lain

Menurut situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, selain faktor sejarah, ada beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat multikultural di Indonesia, yaitu:

* Faktor kebudayaan asing

Budaya-budaya dari luar negeri seringkali masuk ke Indonesia dan diterima oleh masyarakat, meskipun kadang-kadang ada konflik antara budaya asing dengan budaya lokal.

Baca Juga: Apa Fungsi Kearifan Lokal dalam Menjaga Kelestarian Budaya Nasional?

Keberadaan budaya asing ini menambah kekayaan budaya di Indonesia dan menjadikan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat multikultural.

* Faktor geografis

Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera, yaitu benua Asia dan Australia serta samudera Hindia dan Pasifik.

Letak geografis ini menjadikan Indonesia sebagai jalur perdagangan internasional yang strategis.

Banyak pedagang dari berbagai negara yang singgah di Indonesia, seperti China, India, Arab dan Eropa.

Mereka membawa budaya mereka ke Indonesia dan memperkaya keragaman budaya di sini.

* Faktor fisik dan geologi

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau.

Indonesia juga terletak di pertemuan tiga lempeng bumi yang berbeda, yaitu lempeng Asia, Australia dan Pasifik.

Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki berbagai tipe geologi, seperti tipe Asiatis, tipe peralihan dan tipe Austrialis.

Setiap pulau memiliki kondisi fisik dan geologi yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi kehidupan masyarakat di setiap pulau.

Faktor iklim

Iklim juga berpengaruh terhadap keberagaman kebudayaan di Indonesia.

Misalnya, orang-orang yang tinggal di daerah pegunungan dengan iklim sejuk cenderung membentuk kebudayaan yang ramah.

Dari uraian di atas, kita dapat memahami apa yang dimaksud bahwa salah satu faktor pembentuk masyarakat multikultural Indonesia adalah faktor sejarah. Kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga dan bersyukur atas keberagaman budaya yang kita miliki.

Baca Juga: Bagaimana Caranya Agar Pancasila Bisa Menjadi Pegangan untuk Berkolaborasi dengan Tradisi atau Budaya dari Bangsa Lain?

Artikel Terkait