Find Us On Social Media :

Konservasi Energi Cara Davis

By Rusman Nurjaman, Rabu, 25 Juli 2012 | 17:21 WIB

Konservasi Energi Cara Davis

Intisari-Online.com - Davis adalah kota pertama di dunia yang menerapkan peraturan konservasi energi. Kota kecil di California, Amerika Serikat, yang berpenduduk sekitar 65.000 (2010) orang ini melakukannya sejak 1980-an. Penerapan peraturan ini memelopori perencaan ekologis yang mengubah secara radikal beberapa bagian kota.

Sebanyak 700 penduduk yang terbagi dalam 250 keluarga berusaha memperbaiki kualitas hidupnya, tanpa merusak lingkungan. Kata kuncinya adalah swasembada. Selanjutnya, partisipasi yang diwujudkan dengan menghadiri pertemuan rutin untuk membahas masalah lingkungan. Hasilnya, proyek Davis ini tak hanya menjadi wacana seksi yang menyita perhatian, tetapi benar-benar menyatu dalam keseharian penghuni kota.

Penduduk di kota ini mendaur ulang semua barang sisa, dari kertas hingga bensin. Mereka juga menggunakan sepeda atau jalan kaki untuk bepergian di dalam kota.

Hampir semua tumbuhan yang ditanam dalam proyek Davis dapat dimakan (pohon buah-buahan, semak-semak, dan lain-lain). Buahnya bisa dipetik sepanjang tahun. Ada pula tumpukan pupuk kompos bagi masyarakat umum.

Para penghuni kota juga menanami 50% lahannya. Hasilnya cukup untuk memenuhi 25% kebutuhan mereka.

Umumnya, jalan-jalan di Davis sempit. Hanya mobil yang bermesin dengan kapasitas (cc) kecil saja yang boleh lewat. Itu pun tidak melintasi daerah pemukiman. Toh, sistem transportasi umum di kota ini berjalan baik. Mereka bahkan membeli bus tingkat dari London.

Di Indonesia sendiri peraturan konservasi energi sebenarnya bukan tak ada. Produk hukum yang mengakomodasi isu ini sudah tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) RI No. 43 tentang Konservasi Energi tahun 1991. Namun, setelah lebih dua dekade tak jelas rimbanya. (Ecology for Beginners, 1991)