Intisari-Online.com - Akhir-akhir ini, isu pengembagan lingkungan menjadi pembahasan yang cukup seksi. Mulai dari penghijauan sampai pemberdayaan pembangkit listrik tenaga air di beberapa negara berkembang. Tak terkecuali dengan Bank Dunia.
Lembaga yang dipimpin oleh Jim Yong Kim itu membuat dorongan besar untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan skala yang lebih besar. Proyek yang sempat ditinggalkan beberapa tahun lalu itu sekarang kembali mendapat perhatian khusus sebagai upaya untuk menjinakkan penggunaan karbon yang semakin masif.
Untuk sementara, negara-negara yang disasar meliputi Republik Demokratik Kongo, Zambia, Nepal, dan beberapa lagi yang lain. Sistem yang dipakai adalah penggalangan dana dari negara-negara yang dianggap sudah mapan. Selain itu tentu saja dana pinjaman dari Bank Dunia sendiri.
Peter Bosshard, selaku pemegang kebijakan International Rivers, mengatakan, “Ini sebenarnya proyek lama, yang dapat memodernisasai ekonomi secara keseluruhan.” Bagi Bank Dunia, pengembangan proyek PLTA tidak hanya berfungsi sebagai pemasok tenaga listrik saja. Tapi lebih dari itu, ada upaya penghijauan yang juga digagas dalam satu paket tersebut.
Rencananya, proyek ini akan mulai dikerjakan pada 2016. Pada 2020 semuanya diharapkan sudah selesai. Pembangunan ini, aku Kim, juga akan digunakan sebagai alat untuk mengalihkan isu perang saudara yang sampai saat ini masih terus berkecamuk di beberapa negara, salah satunya Kongo. (guardian.co.uk)