Find Us On Social Media :

Terus Diburu, Anggrek Semeru Terancam Puncah

By Moh Habib Asyhad, Senin, 17 Juni 2013 | 17:00 WIB

Terus Diburu, Anggrek Semeru Terancam Puncah

Intisari-Online.com - Nasib tragis tengah mengintai keberadaan anggrek selop yang merupakan salah satu tanaman endemis Gunung Semeru, Jawa Timur. Anggrek yang juga merupakan salah satu maskot Kebun Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan ini, dimasukkan dalam kategori “terancam punah”. 

Anggrek selop merupakan salah satu dari 29 daftar anggrek yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999. Bahkan, Kebun Raya Bogor memasukkannya sebagai salah satu anggrek yang diprioritaskan untuk dikonservasi. Berdasar data yang dihimpun oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBSM), terdapat 200 jenis famili anggrek. Di dalamnya termasuk 40 jenis langka, tiga jenis anggrek langka endemis Jawa, dan 15 jenis endemis Jawa Timur.

Anggrek yang bernama ilmiah Paphiopedillum glaucophyllum ini, oleh masyarakat sekitar juga dikenal dengan anggrek kantong atau anggrek kasut berbulu. Penyebaran terbanyak ada di sisi bagian selatan Gunung Semeru, tepatnya di tebing-tebing tinggi yang sejatinya sulit dijangkau oleh pemburu.

“Tapi sekarang, anggrek selop semakin langka disebabkan oleh perburuan anggrek oleh sekelompok orang. Pencurian kayu yang sangat marak juga dianggap bisa merusak habitat anggrek,” kata Toni Artaka, salah satu petugas di Taman Nasional Wilayah III Senduro TNBTS.

Padahal, anggrek selop merupakan salah satu jenis anggrek yang masuk daftar Apendiks 1 Konvensi Perdagangan Internasional untuk Tumbuhan dan Satwa Liar. Itu artinya, anggrek selop tidak bisa diperdagangkan. Meski demikian, muncul sebuah ironi tersendiri, karena masih banyak oknum yang memburunya. Jika tidak segera ditanggulangi, jangan harap salah satu endemik andalan Semeru ini masih eksis. Perlahan ia akan menghilang dari peredaran. (Koran TEMPO)