Find Us On Social Media :

Produksi Mobil Terus Naik, Mayoritas Di Jawa

By Tjahjo Widyasmoro , Sabtu, 14 September 2013 | 07:00 WIB

Produksi Mobil Terus Naik, Mayoritas Di Jawa

Keluarnya Peraturan Presiden tentang mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC), Mei 2013, yang diikuti dengan peluncuran mobil-mobil murah pada September 2013 ini, mendapat respons yang beragam. Paling populer adalah “perseteruan” antara Menteri Perindustrian RI, MS Hidayat, dengan Gubernur DKI, Joko Widodo; yang saling pro-kontra terhadap kehadiran mobil mungil berharga seratus jutaan rupiah itu.

Dari wacana antara dua pejabat tersebut, sebenarnya kekhawatiran yang paling mengemuka adalah soal kepadatan lalu lintas jalan raya. Diperkirakan, kehadiran mobil-mobil murah akan bakal membuat kota-kota besar, seperti Jakarta, bertambah macet. Benarkah demikian?

Faktanya, kalau kita menyimak data produksi mobil di Indonesia setiap tahun, memang tidak pernah turun. Setidaknya dalam lima tahun terakhir. Bahkan, hebatnya, kenaikan produksinya mobil yang berhasil diserap masyarakat, selalu lebih tinggi dari prediksinya.

Mari disimak angka tahun dan produksi berikut:

2008           600.630 unit

2009           464.820 unit

2010           702.508 unit

2011           833.616 unit

2012           1.161.000 unit

Untuk tahun 2013 ini, berbagai pihak memprediksikan angka produksi mobil dapat mencapai 1,4 juta sampai 1,6 juta unit atau naik rata-rata 30%!

Tentunya bagi para pelaku industri otomotif, angka itu menumbuhkan banyak harapan. Namun di sisi lain, menerbitkan pula kekhawatiran akan semakin padatnya lalu lintas di perkotaan. Sebab, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada 2012, penjualan mobil sekitar 70% masih diserap di Pulau Jawa.  Jadi bisa dibayangkan, siapa yang akan terkena dampak dari situasi ini.