Intisari-Online.com – Center for International Environmental Law (CIEL), baru-baru ini merilis ForestDefender.org, situs online untuk bantu masyarakat lokal ini, berisi informasi hukum, baik lokal maupun internasional.
“CIEL menciptakan ForestDefender.org untuk memberdayakan masyarakat adat dan komunitas lokal lainnya untuk membela hak-hak mereka dan hutan mereka,” kata Allison Silverman, salah satu pegawai di Program Iklim dan Energi CIEL.
“Situs ini juga bisa digunakan sebagai panduan, dalam memahami bagaimana menangkap pelanggar peraturan terhadap hak-hak ini, melalui berbagai mekanisme isu hak asasi manusia dan lembaga keuangan internasional.” Lanjutnya.
Situs ini memang diimplementasikan terkait kebiijakan REDD+, menurut Silverman, REDD+ yang berarti Reducing Emission from Deforestation and Degradation, merupakan salah satu tonggak utama dalam perubahan global terkait isu kehutanan, satu dekade terakhir.
Program REDD+ akan memberikan dana kepada sejumlah negara berkembang dalam menjaga hutan mereka, demi menekan emisi karbon yang menyebabkan perubahan iklim. Program ini baru disetujui pada 2013, setelah mengalami negosiasi selama tujuh tahun.
Masyarakat lokal atau adat memang memegang peranan penting dalam menjaga hutannya sendiri. ForestDefender.org dibuat untuk menghentikan ironi masyarakat lokal tentang rendahnya pengetahuan hukum hutan adat, sehingga alih fungsi hutan hujan tropis dunia sebagai pertanian, peternakan, dan pertambangan, dalam satu abad terakhir, tidak terjadi lagi. (mongabay.co.id)