Penulis
Intisari-Online.com – 23 situs Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan “hilang” dan berganti menjadi permukiman tanpa penanda. Akibatnya, jejak-jejak kemegahan kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara itu makin tertutup peradaban.
Situs Sarangwati merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang menghilang, terdapat di sekitar Pelabuhan Boom Baru. Situs tersebut kini menjadi kawasan permukiman, sehingga tanda-tanda kejayaan Sriwijaya sudah tidak terlihat lagi.(Baca juga: Keramik Cina Peninggalan Sriwijaya Ditemukan di Lesung Batu)
Peneliti Balai Arkeologi Palembang, Retno Purwanti mengatakan, dari 23 situs Kerajaan Sriwijaya di Palembang, setengahnya telah beralih fungsi dan tidak terlihat lagi tanda-tandanya, sebagian besar situs beralih fungsi menjadi perumahan.
Padahal, sejumlah situs masih banyak menyimpan penemuan penting. Situs Padang Kapas contohnya, situs yang diduga sebagai pusat pembuatan perkakas besi ini telah beralih fungsi. Hal tersebut juga dilakukan tanpa memberitahu Balai Arkeologi Palembang,
“Alih fungsi sebenarnya bisa dilakukan dengan tetap melestarikannya, caranya dengan menginformasikan Balai Arkeologi, sehingga lokasi bisa diteliti dulu, lalu diberi penanda.” Kata Retno.
Akibatnya, peninggalan situs banyak yang hilang, diantaranya sejumlah batu bata struktur candi dan manik-manik. Penelitian pun jadi tak memungkinkan, padahal situs tersebut bisa memendam penemuan besar.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggagas pendirian Pusat Informasi Kerajaan Sriwijaya, untuk menjadi pusat dalam mengelola dan pengawasan, agar situs yang “hilang” tidak terjadi lagi. (harian KOMPAS 17-3-2014)