Penulis
Intisari-Online.com - Bagi kita yang khawatir bahwa robot akan menggeser pekerjaan kita, seorang ekonom Dr Erik Brynjolfsson menghadirkan angin segar bahwa nyatanya robot juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Brynjolfsson membahas bagaimana teknologi baru dapat mempengaruhi pekerjaan di masa depan dalam sebuah wawancara dengan Andrew McAfee, co-direktur dari Penginisiasi Ekonomi Digital MIT, selama Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. McAfee dan Brynjolfsson adalah penulis buku The Second Machine Age.
"Memang benar bahwa robot menggantikan peran kita untuk beberapa pekerjaan, tetapi pada saat yang sama mereka juga menciptakan banyak lapangan kerja baru," kata Brynjolfsson. Hal yang berbeda adalah apakah penciptaan lapangan kerja baru memberi keseimbangan dengan pekerjaan lama, dan tidak ada hukum ekonomi yang mengatakan bahwa itu akan secara otomatis terjadi.
Dalam sebuah laporan, ekonom dari Gedung Putih memperkirakan bahwa ada peluang 83 persen para pekerja yang berpenghasilan kurang dari AS$20 atau Rp265 ribu per jam akan kehilangan pekerjaan mereka karena robot. Prediksi lain yang dibuat oleh World Economic Forum pada bulan Januari lalu menunjukkan bahwa robot akan menggantikan 5 juta pekerja pada tahun 2020.
Tapi agar kita tidak melulu melihat efek dari kemungkinan kehilangan pekerjaan, pekerjaan baru juga harus muncul pada saat yang sama. Jadi, ada benarnya bahwa teknologi yang dihasilkan, menghilangkan pekerjaan, tapi itu adalah kesalahpahaman dari esensi yang terjadi.“Bukan berarti bahwa teknologi atau dengan adanya robot ini benar-benar menggantikannya, harusnya adalah kita menggunakan teknologi untuk mempermudah pekerjaan dan menciptakan lapangan kerja, dan sayangnya hal itu belum seimbang,” kata Brynjolfsson.
(Jacqueline Howard/ Huffington Post)