Mesir Larang Penggunaan Facebook Free Basic, Setelah Facebook Menolak untuk Memata-matai Warga Mesir?

Eunike Iona Saptanti

Penulis

Mesir Larang Penggunaan Facebook Free Basic, Setelah Facebook Menolak untuk Memata-matai Warga Mesir?

Intisari-Online.com - Pemerintah Mesir memblokir layanan Facebook Free Basic Sejak Desember 2015 lalu tanpa memberikan alasan yang pasti. Namun, alasan spesifik yang diyakini Facebook adalah, pelarangan itu dikarenakan Facebook menolak untuk memata-matai data user dan memilih untuk menegakkan kebijakan privasi.

Facebook free basic adalah layanan untuk menyediakan akses internet gratis kepada pengguna. Facebook free basic memungkinkan penggunanya untuk mengunjungi situs berita, situs lowongan pekerjaan, informasi kesehatan, travel, olahraga, dan situs pemerintahan. Tujuan Facebook untuk membuat layanan ini adalah untuk menjangkau pengguna yang memiliki penghasilan dan akses internet yang terbatas sehingga orang-orang diseluruh dunia bisa terhubung satu sama lain dan menikmati layanan internet.

Menurut juru bicara Kementrian Komunikasi Mesir Muhammad Hanafi, layanan yang ditawarkan secara gratis ini dapat mengancam perusahaan komunikasi lainnya. Pernyataan ini merupakan alasan klasik yang sering di lontarkan oleh berbagai perusahaan komunikasi di berbagai dunia.

Facebook melaporkan, sejak diluncurkan layanan free basic pada Oktober silam, sudah 3 juta orang yang menggunakannya. 1 juta orang diantaranya sama sekali tidak memiliki akses internet.

Meski layanan Facebook free basic sudah ditentang, pemerintah Mesir belum benar-benar menutup layanan Facebook karena akan menimbulkan protes dari masyarakat.

“Dengan menghapus layanan free basic, pemerintah bisa mengontrol sosial media yang populer di kalangan penduduk yang berpenghasilan rendah,” kata Ramu Raoof, peneliti dan konsultan keamanan digital di Mesir.

Meskipun ini bukan yang pertama kali raksasa sosial media terlibat perselisihan antara pemerintah dengan privasi pengguna, Facebook tetap menyatakan kekecewaannya dan berharap segera ada solusi untuk menghadapi situasi seperti ini.

(techtimes)