Penulis
Intisari-Online.com -Setelah Blackberry memberikan layanan privasi secara gratis untuk penggunanya, WhatsApp menyusul dengan memberikan perlindungan data, yaitu dengan enkripsi. Enkripsi adalah teknik manipulasi data dengan kode yang bertujuan untuk melindungi data penting dan mencegah akses yang tidak diinginkan.
Dengan enkripsi ini, pengguna dapat melihat konten, baik itu teks, gambar, video, kontak, yang sudah dikirimkan kepada sesama pengguna WhatsApp, namun data-data tersebut tidak dapat diakses oleh WhatsApp sendiri.
“Mulai hari ini, pengguna akan melihat pengumuman pada setiap jendela percakapan, baik itu percakapan pribadi atau antar-grup, bahwa segala konten yang mereka kirimkan akan terenkripsi,” kata Whisper, developer WhatsApp.
“Status enkripsi juga dapat terlihat di bawah jendela percakapan,” tambahnya.
WhatsApp mengadopsi sistem enkripsi ini sejak kasus Apple diminta oleh FBI untuk membuka sistem privasi ponsel milik teroris di San Bernardino, California.
Dalam sengketa itu, Co-Founder WhatsApp, Jan Koum mengatakan bahwa ia mendukung Apple untuk mempertahankan perlindungan data penggunanya. Maret lalu, WhatsApp menjadi target pengadilan AS untuk membuka privasi penggunanya.
Untuk dapat menikmati layanan enkripsi data ini, pengguna harus upgrade aplikasi. Jika masih ada pengguna yang belum memperbarui WhatsApp, WhatsApp masih akan menunjukan pesan enkripsi pada jendela chat penggunanya. Status enkripsi akan hilang bila semua orang sudah upgrade aplikasi WhatsApp.
Pengguna juga dapat melakukan verifikasi pesan enkripsi ini dengan scanning QR code. Pada akhirnya nanti, karyawan WhatsApp tidak akan bisa mengakses pesan yang dikirimkan penggunanya, bahkan jika diminta oleh pengadilan.
(wired.co.uk)