Penulis
Intisari-Online.com – Untuk mengurangi intensitas mengendarai sambil menggunakan ponsel, Cellebrite, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi mengembangkan Textalyzer yang berfungsi untuk memantau aktivitas ponsel pengendara.
Mirip dengan breathalyzer, alat yang berfungsi untuk mengurur kadar alkohol dalam darah yang digunakaan untuk mengecek apakah seseorang mengendara dalam keadaan mabuk, Textalyzer akan memindai ponsel dan perangkat mobile lainnya untuk mengecek penggunaannya.
Textalyzer akan memungkinkan polisi untuk memeriksa ponsel di lokasi kecelakaan atau saat razia. Karena memeriksa pesan yang masuk ke ponsel atau memeriksa riwayat penggunaan aplikasi bisa dianggap menganggu privasi, dengan Textalyzer, polisi bisa melihat riwayat penggunaan ponsel tanpa mengungkap informasi pribadi.
Textalyzer ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan ponsel saat berkendara dan meningkatkan kesadaran publik akan bahayanya distracted driving atau kegiatan berkendara yang dilakukan berbarengan dengan aktivitas lain. Ben Lieberman dari organisasi Distracted Operators Risk Casualties (DORCs) di New York mengatakan bahwa publik secara umum memang mengetahui bahwa distracted driving adalah masalah, namun tidak mengetahui seberapa parah akibatnya. Ia juga menambahkan, dengan hukum yang berlaku sekarang, kita tidak mendapatkan informasi yang akurat karena masalah utamanya tidak teratasi.
Walaupun ada kemungkinan bahwa Textalyzer bisa dilihat sebagai pelanggaran privasi, Liebermen mengklaim bahwa menjaga informasi pribadi di dalam ponsel adalah prioritasnya. “Saya seringkali mendengar bahwa tidak ada Breathalyzer untuk distracted driving—maka kami membuatnya. Namun, menjaga privasi pengendara juga penting, dan kami mengambil langkah hati-hati untuk tidak melanggar hak tersebut,” tegas Libermen. (MentalFloss.com)