Penulis
Intisari-Online.com - Industri smartphone China sedang berjaya sejak beberapa tahun terakhir. Nama-nama kawakan bermunculan, seperti Xiaomi, Meizu, Huawei, dan ZTE.
Kiprah mereka meramaikan kompetisi. Vendor besar semacam Samsung, BlackBerry, dan Apple pun merasakan imbas persaingan yang semakin sengit.
Ada dua hal yang menjadi daya tarik utama smartphone China, yakni harga relatif murah dan spesifikasi yang tak kalah tangguh.
Berikut 8 smartphone China yang layak Anda pertimbangkan jika hendak membeli ponsel baru, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari AndroidHeadlines, Kamis (26/5/2016). Meski begitu, masih ada beberapa perangkat yang belum masuk ke Tanah Air, tetapi cukup layak untuk diketahui.
1. Xiaomi Mi Note Pro
Mi Note dan Mi Note Pro memang sudah berumur lebih dari setahun. Keduanya diluncurkan pada awal 2015. Meski begitu, kemampuan Mi Note Pro bisa dibilang tetap bisa bersaing dengan lini ponsel keluaran baru.
Perangkat tersebut berukuran 5,7 inci dengan tampilan QHD. Prosesornya mengandalkan Snapdragon 810 dengan RAM 4 GB. Pengguna bisa menjepret objek dengan kamera 13 megapiksel yang memadai.
Produk berbalut metal ini dibanderol 340 dollar AS atau setara Rp4,6 jutaan. Sayangnya, ia belum masuk ke Indonesia.
2. OnePlus X
Startup asal China OnePlus menghadirkan ponsel premium tahun lalu. Bertajuk OnePlus X, ponsel ini mengusung desain berbaju metal dan kaca.
Layarnya berukuran 5 inci dengan tampilan FHD. Sebagai jeroan, Snapdragon 801 dipilih dan dipasangkan dengan RAM 3GB. Harganya dibanderol Rp3,5 juta di Indonesia.
3. Meizu Pro 5
Meizu Pro 5 digadang-gadang sebagai smartphone berukuran phablet terbaik yang diluncurkan Meizu sejauh ini. Ada dua varian yang tersedia, yakni yang berkapasitas RAM 3 GB dan 4 GB.
Ponsel ini punya pemindai sidik jari dan diotaki Exynos 7420 buatan Samsung. Harganya dimulai dari 387 dollar AS atau setara Rp5,2 juta. Perangkat yang satu ini hadir secara resmi di Indonesia.
4. Huawei Mate 8
Mate 8 juga dikatakan sebagai phablet terbaik yang dikeluarkan Huawei hingga kini. Perangkat ini disebut sebagai kompetitor kuat Meizu Pro 5.
Mengandalkan prosesor octa-core Kirin 950, ponsel ini hadir dengan pilihan RAM 3GB dan 4GB. Pilihan memorinya juga bisa disesuaikan kebutuhan, dari 32GB, 64GB, dan 128GB.
Perangkat berbalut metal ini dipatok cukup mahal, yakni mulai 495 dollar AS atau Rp6,6 juta. Produk tersebut belum masuk ke Tanah Air.
5. Meizu Pro 6
Perangkat ini tak beda jauh dengan pendahulunya, Meizu Pro 5. Ukurannya 5,2 inci dengan tampilan AMOLED 1080 piksel.
Prosesornya mengandalkan deca-core Helio X25 dan RAM 4GB. Untuk spesifikasi tersebut, ponsel ini dihargai 606 dollar AS atau Rp8,1 juta. Perangkat ini pun belum masuk Indonesia.
6. Huawei P9 dan P9 Plus
Duet P9 dan P9 Plus adalah flagship terbaru yang dikeluarkan Huawei.
Kekuatannya ada pada kamera yang mengandalkan sensor Sony dan lensa Leica.
Huawei P9 memiliki layar 5,2 inci dan P9 Plus memiliki layar 5,5 inci. Dapur pacu mengandalkan prosesor HiSilicon Kirin 955.
Ruang penyimpanan internal mencapai 32 GB dengan RAM 3 GB. Tersedia pula pilihan di atasnya dengan ruang penyimpanan internal 64 GB dan RAM 4 GB. Belum jelas berapa harga pasar yang akan ditetapkan untuk duet tersebut.
7. OnePlus 2
OnePlus 2 merupakan ponsel 5,5 inci dengan tampilan FHD. RAM-nya 4GB dan dipadankan dengan prosesor octa-core Snapdragon 810.
Memiliki fitur pemindai jari, ponsel ini dibanderol 380 dollar AS atau sekitar Rp5 jutaan. Sayangnya, produk ini tidak bisa masuk Indonesia karena OnePlus belum memenuhi kebijakan TKDN.
8. Xiaomi Mi 5 Pro
Mi Pro 5 adalah flagship terbaru Xiaomi yang diperkenalkan Februari lalu, bertepatan dengan ajang MWC 2016 di Barcelona, Spanyol. Ponsel ini memiliki ukuran 5,15 inci dengan tampilan 1080 piksel.
Mengandalkan prosesor quad-core Snapdragon 820 teranyar, ponsel ini punya RAM 4GB dan kapasitas penyimpanan 128GB.
Sistem operasi Android Marshmallow tersedia sebagai bawaan. Harganya dipatok 468 ollar AS atau setara Rp6,3 jutaan.
Pihak Xiaomi sendiri masih berusaha memasukkan perangkat ini ke Tanah Air.
(Fatimah Kartini Bohang/kompas.com)