Find Us On Social Media :

Di Brasil, Ahli Paleontologi Identifikasi Amfibi dan Reptil yang Hidup 278 Juta Tahun Lalu

By Ade Sulaeman, Sabtu, 14 November 2015 | 15:30 WIB

Di Brasil, Ahli Paleontologi Identifikasi Amfibi dan Reptil yang Hidup 278 Juta Tahun Lalu

Intisari-Online.com - Dengan bantuan fosil kuno yang digali di timur laut Brazil, tim ahli paleontologi internasional telah mengidentifikasi beberapa spesies amfibi dan reptil yang hidup 278 juta tahun lalu (zaman Permian tengah) di danau tropis bagian barat superbenua Gondwana.

Hampir semua pengetahuan kita tentang hewan darat dari waktu ini, berasal dari beberapa wilayah di Amerika Utara dan Eropa Barat, yang terletak di dekat khatulistiwa.

“Sekarang kita akhirnya memiliki informasi tentang jenis hewan yang hidup di daerah lebih jauh ke selatan serta persamaan dan perbedaan dengan binatang yang tinggal di dekat khatulistiwa, "kata salah satu anggota tim, Dr Kenneth Angielczyk dari Field Museum of Natural History.

Dalam hasil penelitiannya, Dr Angielczyk dan rekan-rekannya dari Amerika Serikat, Jerman, Argentina, Brazil, Afrika Selatan, dan Inggris, menggambarkan dua spesies baru amfibi karnivora kuno yang disebut dvinosaurus (Dvinosauria).

Salah satu spesies dvinosaurus baru, Timonya annae, adalah amfibi kecil, penuh air dengan taring dan insang, terlihat seperti persilangan antara salamander Meksiko modern dan belut.

Spesies baru lainnya adalah Procuhy nazarienis, amfibia yang namanya dalam bahasa Timbira berarti 'katak api’.

Di kawasan yang sama di mana fosil Timonya Annae dan Procuhy nazarienis ditemukan, paleontolog juga menemukan fosil Captorhinus aguti—reptil herbivora kecil mirip kadal yang sampai sekarang hanya ditemukan jauh di Amerika Utara.

Fakta bahwa spesies ini juga telah ditemukan di zaman modern Brazil membantu ahli paleontologi melukiskan gambaran penyebaran hewan selama periode Permian dan bagaimana mereka menjajah daerah baru.

"Fosil dari daerah klasik di Amerika Utara dan Eropa telah dipelajari selama lebih dari satu abad, tetapi ada pertanyaan lama tentang bagaimana kelompok-kelompok hewan yang berbeda tersebar ke daerah-daerah lain yang kita tidak bisa menjawab dengan hanya menggunakan fosil tersebut," kata Dr Angielczyk.

“Eksplorasi di daerah studi, seperti timur laut Brazil, memberi kita gambaran tentang kehidupan di tempat lain yang bisa kita gunakan untuk perbandingan," katanya.

"Pada akhirnya, kita dapat melihat hewan menyebar  ke daerah baru, khususnya sejak zaman es berakhir di benua selatan dan kondisi lingkungan menjadi lebih menguntungkan untuk reptil dan amfibi," pungkasnya.

(Sci-news via nationalgeographic.co.id)