Temukan Kelebihan Dan Kelemahan Dari Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Afif Khoirul M

Penulis

Kali ini Intisari Online akan memberikan jawaban mengenai perbedaan metode penelitian Kualitatif dan Kuantitafif.

Intisari-online.com - Dalam soal IPS kelas X memuat soal berjudul "Temukan kelebihan dan kelemahan dari metode penelitian kuantitatif dan kualitatif"

Nah, kali ini Intisari Online akan membantu memberikan jawaban dari soal di atas.

Jawaban:

Metode Kelebihan Kekurangan
Kualitatif
  • Penelitian lebih berjalan sistematis dan objektif.
  • Mampu memanfaatkan teori yang ada.
  • Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat.
  • Dapat digunakan untuk menduga atau meramal.
  • Dapat mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebih variabel.
  • Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah model.
  • Ukuran penelitian besar, sehingga menjadi nilai tambah tersendiri.
  • Berdasarkan pada anggapan.
  • Tanggapan (asumsi) yang mungkin tidak sesuai dengan realitas.
  • Pengambilan data cenderung berasal dari nilai tertinggi.
  • Penelitian tidak subyektif.
  • Orientasi hanya terbatas pada nilai dan jumlah.
  • Dibatasi oleh peluang untuk menggali responden dan kualitas perangkat pengumpul data orisinal.
  • Keterlibatan periset umumnya terbatas.
  • Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi atau sampelnya sama.
  • Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya sedikit.
Kuantitatif
  • -Deskripsi dan interpretasi dari informan dapat diteliti secara mendalam.
  • Mempunyai landasan teori yang sesuai fakta.
  • Penelitian lebih berjalan subyektif.
  • Sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan dan pandangan karena bertemu langsung. - Adanya pemahaman khusus dalam menganalisa.
  • Peneliti bertanggung jawab besar terhadap informasi yang disampaikan oleh informan.
  • Bersifat sirkuler.
  • Perbedaan antara fakta dan kebijakan kurang jelas.
  • Ukuran penelitian kecil.
  • Tidak efektif jika ingin meneliti secara keseluruhan atau besar-besaran.
Baca Juga: Contoh Kasus Dari Tiga Paradigma Sosiologi Yang Terdapat di Masyarakat Maupun Lingkungan Sekitar

Soal :Identifikasi teknik pengumpulan data dari kedua metode tersebut.

Jawaban:

Teknik pengumpulan data adalah cara atau alat yang digunakan untuk mendapatkan data yang relevan dengan tujuan penelitian.

Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh metodologi penelitian, apakah kuantitatif atau kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data yang umum digunakan adalah:

- Survey kuesioner: Peneliti menyebar kuesioner atau angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup yang dapat diukur secara numerik.

Kuesioner menjadi alat yang efektif dan efisien untuk mengumpulkan data dari banyak responden dalam waktu singkat.

- Dataset statistik: Peneliti menggunakan data yang sudah tersedia dari sumber-sumber resmi, seperti lembaga pemerintah, organisasi internasional, atau lembaga penelitian lain.

Data ini biasanya sudah diolah dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau angka-angka statistik.

- Wawancara terstruktur: Peneliti melakukan wawancara dengan informan yang dipilih secara acak atau berdasarkan kriteria tertentu.

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya dan tidak dapat diubah atau ditambah.

Wawancara terstruktur bertujuan untuk menguji hipotesis atau mengukur variabel-variabel tertentu.

- Observasi sistematis: Peneliti melakukan observasi langsung terhadap fenomena, peristiwa, atau perilaku yang diteliti.

Baca Juga: Bagaimana Analisis Manfaat Apa yang Dapat Kalian Dapatkan, dari Wabah Tifus di Cirebon

Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen pengamatan yang sudah ditetapkan sebelumnya, seperti daftar cek, skala, atau kategori.

Observasi sistematis bertujuan untuk mengumpulkan data yang objektif dan terukur.

Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang umum digunakan adalah:

- Wawancara mendalam: Peneliti melakukan wawancara dengan informan yang dipilih secara purposif atau berdasarkan kepentingan penelitian.

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka dan fleksibel.

Wawancara mendalam bertujuan untuk menggali makna, persepsi, dan pengalaman informan terkait dengan fenomena yang diteliti.

- Observasi partisipatif: Peneliti melakukan observasi dengan cara ikut berpartisipasi dalam kegiatan, situasi, atau konteks yang diteliti.

Observasi dilakukan dengan menggunakan catatan lapangan sebagai instrumen pengamatan.

Observasi partisipatif bertujuan untuk memahami fenomena dari sudut pandang informan dan mengungkap proses-proses sosial yang terjadi.

- Focus group discussion (FGD): Peneliti melakukan diskusi kelompok dengan sejumlah informan yang dipilih berdasarkan karakteristik tertentu.

Diskusi dilakukan dengan menggunakan topik atau isu yang relevan dengan penelitian sebagai pedoman.

FGD bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan, sikap, dan opini informan terhadap fenomena yang diteliti.

- Studi dokumen: Peneliti menggunakan dokumen-dokumen sebagai sumber data, seperti buku, surat kabar, majalah, laporan, arsip, foto, video, atau media sosial.

Dokumen-dokumen ini dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik tertentu, seperti analisis isi, analisis wacana, atau analisis semiotik.

Studi dokumen bertujuan untuk menemukan fakta-fakta historis, kontekstual, atau simbolis terkait dengan fenomena yang diteliti.

Artikel Terkait