Find Us On Social Media :

Misteri Hilangnya Pohon-pohon Raksasa di Hutan California

By Ade Sulaeman, Selasa, 22 Desember 2015 | 16:30 WIB

Misteri Hilangnya Pohon-pohon Raksasa di Hutan California

Intisari-Online.com - Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Prosiding National Academy of Sciences mencoba memecahkan misteri hilangnya pohon-pohon raksasa di hutan California.

Jumlah pohon yang memiliki diameter lebih dari dua kaki telah menurun sebesar 50 persen pada lebih dari 46.000 mil persegi hutan California. Tidak ada daerah yang terlewat, dari pantai utara berkabut ke Sierra Nevada hingga ke San Gabriels atas Los Angeles.

Di Sierra, jumlah pohon-pohon besar telah menurun lebih dari 55 persen; di bagian selatan California penurunan itu hampir 75 persen.

Banyak faktor yang menyebabkan penurunan itu terjadi, kata Patrick McIntyre seorang ahli ekologi di Fish and Wildlife Department yang merupakan penulis utama studi tersebut. Contohnya para penebang yang memang menargetkan pohon-pohon besar. Pembangunan perumahan juga mulai menjamur masuk ke dalam hutan.

Saat membandingkan sensus hutan California dilakukan pada tahun 1920 dan 1930-an, kemudian survei lain antara tahun 2001 dan 2010, McIntyre dan rekan-rekannya mendokumentasikan kematian besar-besaran pohon besar yang tampak sangat jelas.

Para peneliti memperkirakan berkurangnya ketersediaan air serta faktor-faktor lain seperti curah hujan, suhu udara, kelembaban tanah  dan waktu pencairan salju, menjadi penyebab utama hilangnya pohon-pohon besar di California tersebut.

Apalagi, pada dasarnya pohon-pohon besar lebih rentan terhadap kekurangan air. Meskipun tidak jelas mengapa, salah satu alasan yang paling mungkin dengan ukuran yang menjulang tinggi, sistem hidrolik untuk memompa air dari akar hingga ke bagian paling atas pohon sangat bekerja keras.

"Hilangnya pohon-pohon terbesar megah adalah hal yang cukup emosional yang kuat saat memikirkannya," kata pakar ekologi hutan Princeton William Anderegg, yang tidak terlibat dalam studi ini. "Pohon-pohon ini telah ada selama ribuan tahun. Ini semacam masa depan yang buruk saat kita kehilangan pohon-pohon.”

(nationalgeographic.com)