Penulis
Intisari-Online.com -Juli 2015 lalu khalayak dikejutkan dengan ditemukannya salah satu fragmen alquran tertua di Birmingham University, Inggris. Melalui tes penanggalan radiokarbon diketahui, manuskrip itu diperkirakan telah ada setidaknya sejak 1370 tahun yang lalu atau sekitar tahun 568-645—dan oleh sebab itu disebut sebagai salah satu fragmen alquran tertua di dunia.
Pertanyaannya, bagaimana manuskrip yang ditulis di atas kulit binatang itu itu bisa sampai ke Inggris? Dan kenapa di Inggris?
Setelah dilakukan beberapa kali penelusuran akhirnya diketahui bahwa pangkalnya adalah kota Paris di Perancis. Para ilmuwan yakin, lembaran alquran di Birmingham sama dengan manuskrip yang tersimpan rapih di National Library of France alias Perpustakaan Nasional Perancis. Para ilmuwan itu, antara lain Francois Deroche yang bekerja di College de Grance dan Alba Fedeli yang pertama kali menemukan manuskrip itu.
Lebih lanjut Deroche menjelas, manuskrip alquran yang tersimpan di Paris berasal dari koleksi di masjid kuno, Mosque of Amr ibn al-As di Fustat. Dari masjid inilah manuskrip kuno itu kemudian dibawa ke Eropa oleh Asselin de Cherville, seorang wakil konsul Perancis di Mesir di masa Napoleon.
Seperti dilansir dari BBC, Janda De Cherville bisa jadi ingin mencoba menjual manuskrip tersebut ke Perpustakaan Nasional Inggris pada 1820-an tapi kemudian, karena alasan-alasan yang belum diketahui, akhirnya disimpan di Perpustakaan Nasional Prancis di Paris.
Sekitar abad ke-19, alquran dari Masjid Amr bin Ash di Fustat dipindahkan ke Perpustakaan Nasional di Kairo dan dalam proses transfer inilah sejumlah lembaran alquran tersebut “hilang” dan masuk ke pasar benda-benda kuno. Dan dari sinilah, manuskrip ini akhirnya mampir—dalam waktu yang sangat lama—di Inggris.
Setelah beberapa kali berpindah tangan, beberapa lembar di antaranya dibeli oleh Alphonse Mingana pada 1920-an dan dibawa ke Birmingham. Mingana beradal dari Assyria (sekarang bagian Irak) yang melakukan perjalanan ke Timur Tengah atas biaya dari Keluarga Cadbury di Inggris. Deroche mengatakan terbuka kemungkinan “lembaran-lembaran lain dari alquran yang hilang” dari Masjid Amr bin Ash suatu saat nanti ditemukan.(BBC)