Penulis
Intisari-Online.com - Seekor laba-laba laut spesies baru ditemukan di Kutub Utara dan Selatan dengan ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan ukuran laba-laba laut pada umumnya. Laba-laba tersebut memiliki delapan kaki yang panjang dan sebuah belalai yang membuatnya tampak seperti laba-laba raksasa.
Laba-laba tersebut diduga termasuk sebagai pycnogonids yakni hewan jenis arthropoda laut primitif. Ukurannya yang jauh lebih besar ini disebabkan oleh fenomena yang dikenal sebagai gigantisme polar.
HAKAI Magazine mengungkapkan, laba-laba laut dapat ditemukan di seluruh dunia, tapi tidak hampir sama besar seperti yang ditemukan di lautan kutub. Laba-laba yang ditemukan di Antartika ini dapat mencapai hingga 25 cm.
Tidak hanya Gigantisme kutub, beberapa jenis moluska seperti copepoda, dan echinodermata, juga menjadi penyebab laba-laba tumbuh dengan ukuran yang begitu besar.
Sebuah tim yang terdiri dari peneliti National Science Foundation, the United States Antarctic Program, University of Hawaii di Manoa, dan University of Montana, telah membuat hipotesis bahwa ukuran laba-laba dapat dipengaruhi oleh konsentrasi oksigen yang terlarut lebih tinggi dalam air dingin.
Sementara itu, hanya di lepas pantai Antartika, kandungan oksigen dalam air laut sangat tinggi, menurut HAKAI. Oksigen yang tinggi ditambah dengan metabolisme yang melambat dari suhu yang dingin dapat menyebabkan laba-laba laut memiliki ukuran yang sangat besar.
“Metabolisme yang lebih lambat akan mengonsumsi lebih sedikit oksigen, dan laba-laba laut mengandalkan difusi untuk mengambil oksigen mereka,” tulis HAKAI dalam laporannya.
Salah satu peneliti, Art Woods, mengatakan bahwa organisme yang berukuran besar akan memerlukan oksigen yang melimpah agar sistemnya tetap bekerja.
(Dailymail.co.uk)