Penulis
Suami Pinkan Mambo disebut telah melecehkan dan memperkosa anak tirinya sejak 2018 lalu. Pinkan Mambo belum menceraikannya.
Intisari-Online.com -Pernyataan mengejutkan disampaikan oleh MA, putri Pinkan Mambo.
Dia bilang, ayah tirinya telah bertahun-tahun melecehkannya secara seksual.
Setelah lama memendamnya, MA akhirnya cerita kepada Pinkan Mambo, tapi MA merasa ibunya itu tidak banyak berbuat untuk sang putri.
Pinkan Mambo sendiri belum bercerai dengan suami yang diduga melakukan pelecehan kepada MA.
Walau belum cerai, Pinkan merasa statusnya sudah seperti janda karena selama ini dia menafkahi anaknya seorang diri.
“Aku udah tiga tahun semenjak sama dia enggak pernah merasa jadi istri. Saya janda tapi enggak ada surat (cerai), (jadi saya) pasukan janda gantung aja, saya enggak ngerasa jadi istri kalau susah saya susah sendiri,” ujar Pinkan di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (31/7/2023).
Dia bilang, dia tak pernah mengurus perceraiannya dengan sang suami karena tidak ada waktu dan uang.
"Intinya bukan soal cerai. Cerai sekarang juga enggak apa-apa, tapi kan saya enggak ada waktunya," kata Pinkan.
"Kadang-kadang untuk ngurus cerai mesti ngurus papers. Bentar lagi nih yang di rumah telepon ‘Ma susu abis'. Jadi harus punya uang kan, jadi dari mana? Saya harus kerja dan kerja. MA udah disayang, MA minta baju apa saja saya belikan. Mau apa juga MA nomer satu dapatnya,” kata Pinkan.
Pinkan mengaku kecewa dengan pernyataan MA yang menyebut dia tak membela putrinya itu.
Pinkan memastikan sudah berupaya maksimal membela MA bahkan menjadi saksi di pengadilan.
“Tapi MA bisa ya pembunuhan karakter terhadap saya ya, saya kok jadi saya yang di-bully, padahal udah jatuh ketimpa tangga, ketabrak truk, udah susah bukan bantuin di rumah,” tutur Pinkan.
Sebelumnya, MA membeberkan tentang pelecehan seksual yang ia alami dari ayah tirinya saat masih berusia 12 tahun.
“Ya (pelecehan seksual) itu terjadi di 2018 sampai 2021,” kata MA. Saat ini suami Pinkan sudah dihukum penjara atas perbuatannya.
MA mengungkapnya kronologi ayah tirinya melecehkannya di kanal YouTubeNadia Alaydrus, Selasa (25/7/2023).
MA bilang, kejadian pertama pada 2018, saat usianya masih 12 tahun.
Ketika itu MA sedang berada di rumah bersama kakak dan kedua adiknya, sementara Pinkan Mambo sedang bekerja di luar.
"Aku lagi mandi kan, keluar pakai handuk. Waktu itu lemari aku ada di kamar mami kan jadi aku habis selesai mandi ke kamar mami," katanya.
MA mengira sang ayah tiri tidak berada di rumah, selepas mandi ia masuk ke kamar Pinkan untuk mengambil pakaian.
Tak disangka, ayah tirinya juga berada di dalam kamar tersebut.
"Di situ aku taunya ya aku cuman sama kakak sama adek-adek, jadi nggak ada orang lagi di rumah."
"Kasurnya tuh di balik lemari, dan tiba-tiba ada suaminya mami aku, di situlah kejadian pas pertama kali, aku bener-bener shock dan nge-freeze," ungkapnya.
Terlebih kala itu MA masih belia dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Sempat ingin mengadu ke ibu dan kakaknya, namun niat tersebut malah diurungkan MA.
Pasalnya, ia sadar jika mereka tidak terlalu dekat satu sama lain hingga enggan untuk bercerita.
MA merasa takut dan menyesal untuk bercerita karena tidak minta pertolongan saat peristiwa itu terjadi.
"Karena di situ aku juga nggak ngerti tentang hal-hal kayak gitu kan waktu itu. Aku mau ngomong sama mami aku atau sama yang lain juga takut jadinya," lanjutnya.
"Aku jadi ngerasa malu atau menyesal karena kenapa aku nggak minta tolong aja sama yang lain, kenapa malah diem doang."
Kejadian yang sama terus berulang hingga lima bulan, namun MA memutuskan untuk menyimpan sendiri pengalaman pahitnya itu.
"Itu terus terjadi selama 5 bulan dan di situ aku diem doang karena takut dan waktu itu nggak ada orang yang bisa aku percaya untuk cerita gitu," beber MA.
"Ya karena aku juga hubungan yang gak deket sama mami dan waktu itu papaku lagi di Bali aku juga nggak dibolehin kontak sama papa," cerita Michelle.
Pinkan sendiri melarang MA bertemu ayah kandungnya.
Tiba di titik MA tidak sanggup untuk menahan penderitaanya, ia lalu memutuskan untuk cerita ke Pinkan.
Alih-alih dapet pembelaan dan merasa aman, MA justru menyebut Pinkan ragu dengan cerita sang putri.
"Pas bilang ke mami reaksinya antara kayak percaya dan gak percaya. Aku masuk kamar mami tiba-tiba langsung nangis belum ada penjelasan apa-apa," ceritanya.
"Terus langsung jelasin kejadiannya. Dia sempat nggak percaya kan masa sih kalau dia (ayah tiri) bisa ngelakuin kayak gitu."
Menurut pengakuan MA,Pinkan tak melakukan apapun setelah mengetahui dirinya jadi korban pelecehan.
Tak lama setelah kejadian tersebut, sang ayah tiri pergi dari rumah sekitar satu tahun.
"Abis itu gak apa mami aku nggak ngelakuin apa-apa sih," lanjutnya.
Namun, setahun kemudian tepatnya di tahun 2020 ayah tiri MA kembali lagi ke rumahnya.
Michelle masih berprasangka baik dan yakin jika sang ayah tiri tidak berani melecehkannya lagi.
"Aku pikir mami itu udah sempat tegur dia, jadi aku pikir pas dia balik lagi ke rumah nggak mungkin dong dia ngelakuin lagi karena udah ketahuan," terangnya.
Ternyata dugaannya tersebut salah, sang ayah tiri masih tega menodainya.
MA menyebut kejadian pelecehan itu selalu terjadi saat Pinkan tidak berada di rumah.
"Dua minggu dan mungkin kemudian dia nggak ngapa-ngapain tapi tingkahnya rada mencurigakan."
"Setelah itu dia ngelakuin hal kecil hal kecil sampai yang besar lagi dan itu terjadi sampai 2021 Januari," tutupnya.
MA diam-diam mencari bukti pelecehan dan menghubungi ayah kandungnya lalumelaporkan sang ayah tiri atas tindak pelecehan ke polisi.
Kenapa seorang ayah bisa menjadi predator bagi anak sendiri?
Kasus ayah memperkosa anak sendiri atau anak tirinya sepertinya sering banget terjadi di Indonesia.
Kenapa ini bisa terjadi?
Situs Vanguardngr.com pernah merangkum beberapa pernyataan dari para ayah yang menjadi pelaku pelecehan seksual di Nigeria.
Seorang pelaku dari daerah Ikogoru mengaku bahwa dirinya merasa bahwa anaknya adalah mendiang istrinya yang telah meninggal dunia dan di saat bersamaan merasa tidak rela bahwa kelak anaknya bakal dimilliki oleh pria lain ketika dewasa.
"Saya terpesona oleh kecantikannya dan merasa tidak enak bahwa suatu hari nanti, seseorang akan menikmatinya," tutur pria tersebut.
Sementara seorang pria dari negara bagian Lagos beralasan bahwa perbuatannya terjadi usai dia kehilangan pekerjaan hingga kemudian mulai rutin mengonsumsi minuman beralkohol.
Terdengar mengada-ada atau mencari-cari alasan?
Mungkin pengakuan jujur berikut ini malah akan membuat Anda murka.
Bayangkan saja, seorang ayah di negara bagian Akwa-Ibom malah merasa bahwa sesuatu yang normal jika dirinya merudapaksa anaknya sendiri.
"Itu adalah hal yang normal dan saya tidak melihat hal buruk dalam tidur dengannya..." ujarnya dengan percaya diri.
Demi nafsu
Apa pun alasan yang diutarakan para pelaku, Dr. Rinita Jain seorang psikolog dari India menganggap bahwa alasan sebenarnya ya hanya untuk memuaskan nafsu belaka.
Dalam artikel yang ditulisnya di psychologs.com (27/2/2020), Jain menulis bahwa tindakan pemerkosaan terhadap anak "merupakan kesenangan naluriah tanpa rasa takut akan konsekuensinya."
Apalagi, masih menurut Jain, "ada kebodohan dalam pendidikan dan sistem politik kita yang sama sekali gagal menangani kejahatan ini."
Sementara itu, Elizabeth Ward, penulis buku Father-daughter rape menganggap bahwa pemerkosaan ayah-anak dapat berlanjut selama bertahun-tahun karena korban tidak memiliki siapa pun untuk mengungkapkan kondisinya.
Di sisi lain, menurut catatan Ward, pemerkosaan ini kerap kali lebih menonjolkan sisi kekuasaan dibandingkan sisi seksualitasnya.
"Pemerkosaan seringkali dipicu oleh persepsi bahwa perempuan adalah korban yang tidak berdaya dan dapat diakses," tulis Ward.
"Disimpulkan bahwa selama laki-laki berkuasa, pemerkosaan akan terus berlanjut."