Find Us On Social Media :

Duo Begonia Memberi Petunjuk Kekayaan Alam yang Tersembunyi di Kawasan Kars Sumatera

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 18 Januari 2016 | 09:00 WIB

Duo Begonia Memberi Petunjuk Kekayaan Alam yang Tersembunyi di Kawasan Kars Sumatera

Intisari-Online.com - Tak ada yang meragukan kekayaan alam Bumi Indonesia. Baru-baru ini, telah ditemukannya dua jenis begonia di Taman Nasional Gunung Leuser di Sumatera Utara. Tak sekadar penemuan, dua tanaman ini juga memberi petunjuk ikhwal kekayaan alam yang masih tersembunyi yang berada di kawasan kars Sumatera.

Sebagai informasi, dua begonia itu memiliki karakteristik yang khas pada daunnya. Keduanya juga merupakan spesies endemik kawasan karst Leuser, patut dilestarikan sekaligus dieksplorasi manfaatnya. Wisnu H Ardi dari Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan dua jenis begonia itu lewat kerjasama dengan Royal Botanic Gardens Edinbrugh, Inggris.

Begonia jenis pertama yang ditemukan dinamai Begonia olivacea. “Daunnya yang kusam tetapi di antara tulang daunnya ungu,” ungkap Wisnu. B. livacea merupakan bunga yang mungil. Tangkai daunnya berambut jarang. B olivacea memiliki kekerabatan dengan B nurii dari Klantan dan B droopiae dari Sumatera Barat.

Sementara jenis kedua diberi nama B simolapensis. “Kalau jenis ini daunnya mengkilap,” kata Wisnu. Tangkai daun B. simolapensis panjang dan berambut lebat. Jenis tersebut tumbuh pada ketinggian 250-600 meter di atas permukaan laut.

International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyebut dua jenis begonia yang ditemukan itu memiliki risiko rendah. Wisnu mengatakan, dua jenis begonia itu bisa dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Begonia yang hidup di kawasan karst secara umum punya karakteristik yang unik, yaitu daun yang lebih tebal dan kemampuan melakukan dormansi pada musim kering.

B.olivacea dan B.simolapensis merupakan tanaman yang evergreen. Namun, pada musim kering, pertumbuhan berlangsung lebih lambat,” ujar Wisnu tengan temuan yang dipublikasikan di jurnal European Taxonomy ini.