Find Us On Social Media :

Nyanyian Merdu Ungkap Keberadaan Spesies Burung Baru Murai Hutan Himalaya

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 22 Januari 2016 | 08:00 WIB

Nyanyian Merdu Ungkap Keberadaan Spesies Burung Baru Murai Hutan Himalaya

Intisari-Online.com - Para ilmuwan telah memberi penjelasan soal spesies burung baru di India utara dan China, yang mereka sebut sebagai murai hutan Himalaya. Untuk memastikan itu, mereka menggunakan suara merdu yang biasa dikeluarga oleh spesies dengan nama ilmiah Zoothera salimalii.

Selama kerja-lapangan di pegunungan, mereka melihat, murai hutan Himalaya bernyanyi lebih merdu dibanding murai yang berada di puncak berbatu. Tak hanya suara, mereka juga menemukan perbedaan fisik dan genetik antar keduanya. Untuk murai yang berada di puncak berbatu disebut dengan murai alpine.

“Tidak terlalu banyak burung baru yang ditemukan di dunia,” ujar peneliti utama, Per Alstrom kepada BBC. “Jadi ini menarik jika kita menemikan salah satunya.”

Perlu diketahui, murai hutan Himalaya menjadi spesies burung keempat yang ditemukan di India sejak kemerdekaannya pada 1947. Studi ini telah dipublikasikan di jurnal Avian Research.

Sulit dipahami

Prof Alstrom, dari Uppsala University, Swedia, yang bekerja bersama peneliti lainnya menamai burung ini dengan Zoothera salimalii—sebagai bentuk penghormatan untuk ornitologi India, Almarhum Salim Ali.

“Ia telah melakukan banyak penelitian tentang burung-burung di India dan penting untuk kebutuhan konservasi dan pengetahuan tentang burung di India,” terang Alstrom.

Penelitian ini dimulai dengan mendengarkan suara-suarau burung secara hati-hati. Setelah itu membandingkannya dengan suara-suara murai lainnya. “Saya berada di Arunachal Pradesh dengan seorang teman India, Shashank Dalvi, dan kami mencatat bahwa ada dua kelompok yang berbeda dari apa yang sebelumnya disebut murai berpunggung polos, yang berada di ketinggian, pada habitat yang berbeda,” cerita Alstrom.

Satu kelompok burung ditemukan di atas garis wilayah pepohonan, mengeluarkan suara yang keras dan serak; sementara yang lain ditemukan di hutan yang lebih rendah, dan mereka menyanyi lebih merdu dan berbeda dengan yang berada di atas.

Awalnya Alstrom dan temannya tidak bisa menemukan perbedaan berarti termasuk dari bulu dan struktur tubuh. Sulit dipahami. Tapi setelah dilakukan analisis mendalam, disimpulkan, kondisi alamlah yang mempengaruhi kualitas suara dua jenis burung itu.