Find Us On Social Media :

Kasus Kematian 337 Paus di Chile Menguak Fakta Menyeramkan tentang Lautan (1)

By Lila Nathania, Sabtu, 9 April 2016 | 13:30 WIB

Kasus Kematian 337 Paus di Chile Menguak Fakta Menyeramkan tentang Lautan (1)

Intisari-Online.com – Kasus kematian 337 paus di Chile menguak fakta menyeramkan tentang lautan. Tahukah Anda bahwa manusia telah melakukan banyak hal yang jahat pada lingkungan?

Akhir tahun 2015 lalu 337 paus sei ditemukan mati pada pesisir pantai Chile Selatan. Menurut pada peneliti, ini adalah kasus terdampatnya paus yang paling parah dalam sejarah. Para peneliti berhasil menemukan 305 mayat paus dan 32 kerangka paus dengan menggunakan fotografi satelit.

Seperti kebanyakan kasus paus terdampar yang lain, hingga saat ini peneliti belum bisa memastikan penyebab matinya ratusan paus tersebut. Yang jelas, peneliti yakin sesuatu telah terjadi. Mereka tak mungkin begitu saja terdampar.

Menurut dugaan peneliti, kematian paus sei yang spesiesnya sudah terancam ini salah satunya disebabkan oleh tes sonar militer. Amerika Serikat sudah cukup lama melakukan tes sonar dan peledakan senjata di lautan. Efek dari hal itu ternyata tidak baik untuk para paus.

Sebuah penelitian di tahun 2009 menemukan fakta bahwa tes sonar di dalam laut bisa menyebabkan kematian pada lumba-lumba, paus, dan sejumlah hewan lainnya. Untuk diketahui, kekuatan suara sonar ini adalah 235 desibel. Konser rock paling keras sedunia sendiri kerasnya hanya 130 desibel. Bisa Anda bayangkan betapa kerasnya suara itu dan betapa buruknya efek gelombang sonar pada biota laut? Namun selain kerasnya gelombang sonar, masih ada hal lain yang membunuh paus di lautan. 

(collective-evolution.com)