Find Us On Social Media :

Studi: Jakarta Terancam Banjir Besar pada 2060

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 19 Mei 2016 | 13:00 WIB

Studi: Jakarta Terancam Banjir Besar pada 2060

Intisari-Online.com - Sebuah studi yang dilakukan lembaga Inggris Britis Christian Aid menyebut bahwa Jakarta terancam banjir besar pada 2060 nanti. Tak hanya Indonesia, masih menurut studi itu, banjir besar pada kurun yang sama juga akan melanda 19 negara lainnya akibat perubahan iklim yang ekstrem.

Dalam studi berjudul “Act Now or Pay Later: Protecting a Billion People in Climate-Threatened Coastal Cities” itu disebut, banjir besar kemungkinan akan merugikan lebih dari 2 juta orang yang tinggal di kawasan pesisir. Oleh sebab itu, Jakarta, juga kota-kota besar di dunia lainnya, diminta untuk mengantisipasi dan melakukan penataan agar dampak perubahan iklim itu bisa dikurangi.

Di antaranya, Jakarta diminta untuk berinvestasi pada pengurangan dampak. Setiap investasi sebesar AS$1 berarti penghematan kerugian akibat kerusakan sebesar AS$7. Tak hanya itu, Jakarta juga diminta secepat mungkin melakukan aksi nyata untuk mengurangi emisi karbon, salah satunya dengan mengganti bahan bakar fosil dengan low carbon energy.

Dr Alison Doig, penulis laporan tersebut, menyatakan, Jakarta adalah satu dari 14 kota di Asia yang akan mengalami dampak terburuk akibat banjir. Kalkutta dan Mumbai di India menempati posisi teratas sebagai kota yang paling berisiko terkena dampak, dengan populasi terdampak mencapai belasan juta jiwa. 

Melibatkan perempuan

Banyaknya jumlah orang yang mungkin terdampak banjir bukan hanya dipicu oleh perubahan iklim itu sendiri, melainkan urbanisasi yang tak terkontrol. Menurut studi itu, saat ini sekitar 39,3 juta orang di Indonesia hidup di kota besar di wilayah pesisir. Tahun 2070 ke depan, jumlah orang Indonesia yang hidup di kota besar wilayah pesisir diprediksi mencapai 93,7 juta jiwa.

 

Sebagai informasi, populasi warga Jakarta yang terdampak banjir pesisir di Jakarta pada tahun 2010 sebesar 513 ribu jiwa, sementara pada 2070 mencapai lebih dari 2 juta jiwa. Dalam laporan, British Christian Aid meminta keterlibatan perempuan dalam aksi menanggulangi perubahan iklim. Perempuan dikatakan sebagai manusia yang akan berperan besar bila dilibatkan.