Find Us On Social Media :

Salah Satu Gletser Terbesar di Antartika Terkikis Lebih Cepat Dari yang Dipikirkan

By Monalisa Darwin D, Senin, 23 Mei 2016 | 08:00 WIB

Salah Satu Gletser Terbesar di Antartika Terkikis Lebih Cepat Dari yang Dipikirkan

Intisari-Online.com - Perubahan iklim memang sudah memberikan banyak dampak buruk bagi dunia. Hingga kini bahkan salah satu gletser terbesar di Antartika terkikis lebih cepat dari yang dipikirkan sebelumnya. Permukaan air laut pun kian meningkat.

Sebuah penelitian pada minggu ini yang diterbitkan di Nature, gletser Totten Antartika Timur dapat melewati ambang ambang batas pada abad ini. Peneliti memperkirakan bahwa gletser akan menarik diri lebih dari 180 mil, yang akan melepaskan banyak air dan akan menyebabkan kenaikan permukaan air laut global hingga 9,5 kaki.

Studi sebelumnya pada Maret 2015 menemukan bahwa Gletser Totten telah menipis karena air laut yang hangat dan di bulan Oktober 2015, studi menemukan dan menyimpulkan bahwa gletser tersebut mundur meski tidak secepat gletser yang paling umum dipelajari di Antartika Barat.

Studi baru di Gletser Totten menggunakan radar, magnet, dan pengukuran gravitasi untuk mengetahui apa yang terjadi di bawah permukaannya. Peneliti menemukan adanya riwayat erosi yang disebabkan kemajuan glasial dan retret selama ribuan tahun. Ini juga kemudian membuktikan bahwa Gletser Totten akan tidak stabil selanjutnya.

Penulis utama dari University of Western Australia, Alan Aitken, yang juga berkontribusi pada studi Maret 2015, mengatakan bahwa meskipun pekerjaan mereka berkembang, namun daerah pedalaman yang terkikis sangat mengejutkan. Eric Rignot dari University of California menyebut bahwa pandangan tentang hanya Antartika Barat yang berisiko mengalami kenaikan air laut harus disampingkan, karena Antartika Timur tidak boleh diremehkan yang dapat memengaruhi seluruh dunia. Antartika Timur jugga memiliki jumlah es yang banyak.

Aitken mengatakan para peneliti terus mempelajari Gletser Totten hingga kini dan berharap dapat segera menjawab pertanyaan tentang bagaimana perubahan terakhir dan responnya terhadap perubahan di masa depan. Peneliti berharap melihat endapatn lepas pantai untuk memberikan pemahaman yang lebih baik. (takepart.com)