Penulis
Intisari-online.com - Dalam soal PKN Kelas X halaman 162 memuat soal berjudul "Pernahkah kamu menemukan praktik-praktik yang bertentangan dengan semangat penghargaan terhadap keragamaan di lingkungan sekolah atau tempat tinggalmu? Berikan penjelasan."
Nah, kali ini Intisari Online akan membantu memberikan jawaban terkait soal di atas.
Jawaban:
Ya, saya pernah menemukan praktik-praktik yang bertentangan dengan semangat penghargaan terhadap keragamaan di lingkungan sekolah saya.
Salah satu contohnya adalah ketika ada beberapa siswa yang mengolok-olok siswa lain yang berbeda agama atau aliran dengan mereka.
Mereka menganggap bahwa agama atau aliran mereka adalah yang paling benar dan yang lain adalah sesat atau salah.
Hal ini menimbulkan perasaan tidak nyaman, tersinggung, dan terdiskriminasi bagi siswa yang menjadi sasaran olok-olok.
Praktik-praktik seperti ini sangat tidak sesuai dengan semangat penghargaan terhadap keragamaan yang seharusnya ditanamkan dalam diri setiap warga negara Indonesia.
Semangat penghargaan terhadap keragamaan adalah sikap menghormati, menghargai, dan menerima perbedaan agama atau keyakinan yang ada di masyarakat.
Semangat ini penting untuk menjaga kerukunan, toleransi, dan persatuan bangsa.
Semangat ini juga sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi negara, khususnya sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Oleh karena itu, saya berusaha untuk tidak ikut-ikutan dalam praktik-praktik yang bertentangan dengan semangat penghargaan terhadap keragamaan.
Baca Juga: Bagaimana Sikap Kita Atas Keragaman di Negara Indonesia?
Saya juga berusaha untuk menyadarkan teman-teman saya yang melakukan hal tersebut agar menghentikan perilaku mereka.
Saya berpendapat bahwa setiap orang berhak untuk memeluk agama atau keyakinan yang diyakininya, selama tidak merugikan atau mengganggu orang lain.
Saya juga berusaha untuk belajar lebih banyak tentang agama atau keyakinan lain agar lebih mengerti dan menghormati perbedaan yang ada.
Soal :Banyak sekali budaya luar yang datang ke Indonesia dan disukai oleh anak-anak muda. Bagaimana kalian menjelaskan kenyataan ini?
Jawaban:
Kenyataan bahwa banyak sekali budaya luar yang datang ke Indonesia dan disukai oleh anak-anak muda bisa dijelaskan dari beberapa sudut pandang.
Pertama, dari sudut pandang globalisasi, yaitu proses saling terhubungnya berbagai negara di dunia dalam berbagai aspek, termasuk budaya.
Globalisasi memungkinkan adanya arus informasi, komunikasi, dan interaksi yang cepat dan mudah antara berbagai negara, sehingga budaya luar bisa masuk ke Indonesia melalui media massa, internet, pariwisata, pendidikan, dll.
Anak-anak muda sebagai generasi yang terbuka dan dinamis cenderung tertarik dengan budaya luar yang baru dan berbeda dengan budaya lokal.
Kedua, dari sudut pandang psikologis, yaitu proses pembentukan identitas diri pada anak-anak muda.
Identitas diri adalah kesadaran seseorang tentang siapa dirinya, apa yang menjadi ciri khasnya, dan bagaimana ia berhubungan dengan orang lain.
Anak-anak muda sebagai individu yang sedang mencari jati dirinya cenderung mencoba berbagai hal yang menarik perhatiannya, termasuk budaya luar.
Baca Juga: Bagaimana Mengenali Tradisi dan Kearifan Masyarakat di Negara-Negara Lain?
Budaya luar bisa menjadi sarana untuk mengekspresikan diri, mengasah kreativitas, atau bahkan melarikan diri dari tekanan sosial.
Ketiga, dari sudut pandang sosial, yaitu proses pembentukan kelompok sosial pada anak-anak muda.
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesamaan dalam hal tujuan, nilai, norma, atau kepentingan.
Anak-anak muda sebagai individu yang membutuhkan rasa memiliki dan diterima cenderung bergabung dengan kelompok sosial yang sesuai dengan minat dan preferensinya, termasuk dalam hal budaya.
Budaya luar bisa menjadi alat untuk membangun solidaritas, komunikasi, atau bahkan konflik antar kelompok sosial.