Find Us On Social Media :

Anggaran Penanganannya Picu Peristiwa Jokowi Murka, Stunting Ternyata Bisa Dicegah dengan Pangan Lokal Bocoran Ahli Gizi UGM Ini

By Ade S, Kamis, 15 Juni 2023 | 10:22 WIB

Presiden Jokowi murka karena anggaran penanganan stunting tidak efektif. Padahal ada bahan pangan lokal murah yang penyediaannya bisa cegah stunting.

Intisari-Online.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku murka dengan anggaran penanganan stunting yang tidak efektif.

Sebab, kebanyakan anggaran tersebut malah digunakan untuk perjalanan dinas dan rapat.

Padahal, anggaran tersebut bisa digunakan untuk penyediaan bahan pangan lokal yang diklaim ahli gizi UGM ampuh untuk mencegah stunting pada anak.

Bahan pangan lokal apa yang dimaksud? Bagaimana pula cara mengolahnya? Simak ulasannya berikut ini.

Jokowi Murka

Presiden Joko Widodo mengkritik banyaknya anggaran negara dan daerah yang tidak digunakan secara efektif. Salah satu contohnya, adalah anggaran untuk mengatasi stunting.

Jokowi menyebut, ada daerah yang mengalokasikan dana stunting sebesar Rp10 miliar. Namun, dari jumlah itu, sebagian besar malah dipakai untuk kegiatan rapat dan perjalanan dinas.

“Contoh, ada anggaran stunting, 10 miliar, coba cek liat betul untuk apa 10 miliar itu. Jangan membayangkan nanti ini dibelikan telur, susu, protein, sayuran,” ucap Jokowi saat membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (14/6/2023), seperti dilansir dari kompas.com.

“Baru saja minggu yang lalu saya cek di APBD Mendagri (Menteri Dalam Negeri), coba saya mau lihat 10 miliar untuk stunting. Perjalanan dinas Rp 3 miliar, rapat-rapat Rp 3 miliar, penguatan pengembangan apa-apa bla bla bla Rp 2 miliar,” lanjutnya.

Jokowi menegaskan, dana stunting seharusnya lebih banyak digunakan untuk membeli telur, susu, ikan, daging, sayuran, dan sebagainya.

Karena, bahan-bahan itu langsung bermanfaat bagi masyarakat, bukan rapat atau perjalanan dinas.

Baca Juga: Lumayan Dapat 1 Kg Ayam dan 10 Butir Telur Gratis, BLT atau Bansos Ayam dan Telur Sudah 69 Persen Terealisasi