Find Us On Social Media :

Mengukur Soft Skill Pelamar Pekerjaan Saat Wawancara, Begini Caranya!

By Moh Habib Asyhad, Senin, 17 November 2014 | 14:00 WIB

Mengukur Soft Skill Pelamar Pekerjaan Saat Wawancara, Begini Caranya!

Intisari-Online.com - Soft skill seseorang berbeda satu dengan yang lainnya. Misalnya dalam pekerjaan; kemampuan empati seseorang terkadang lebih besar dibanding komunikasinya. Sebagia bos perusahaan, mengukur soft skill pelamar pekerjaan saat wawancara menjadi sangat penting, agar kita mendapatkan karyawan terbaik yagn sesuai dengan keinginan perusahaan.

Tidak ada rumus ajaib, tapi pada dasarnya kita hanya perlua hal: kesadaran diri dan naluri. Berikut ada dua pertanyaan yang akan membantu kita menemukan bakat terbaik; yang bisa menjadi salah satu bagian terbaik dalam tim kita.1. Bisakah Anda menceritakan kepada saya bagaimana Anda bekerja dalam tim?

Jawaban yang muncul dari pertanyaan ini adalah bagiamana awalnya tim tersebut terseok-seok sampai akhirnya dia datang dan menjadi bintang. Dan jawaban itu fatal.  

Sejatinya ini adalah pertanyaan pancingan. Pertama, orang yang kita wawancara jarang mempersiapkan jawaban-jawaban untuk soal seperti ini. Kedua, ini bukan pertanda baik buat mereka yang merasa “unggul” dibanding yang lain. Untuk pertanyaan ini, tentu saja jawaban paling tepat adalah ketika si kandidat menceritakan timnya dengan menyertakan peran serta anggota yang lain—bukan dirinya sendiri.2. Bisakah Anda bercerita bagaimana ketika Anda harus meminta bantual orang lain?

Bagi beberapa pewawancara, ini adalah pertanyaan favorit. Mengapa? Pelamar yang cerdas tahu bahwa setiap jawaban harus membuat mereka terlihat sebagai pilihan terbaik. Meski demikian, banyak yang terkecoh dengan menjawab, “Maaf, saya lupa kapan terakhir meminta bantuan.” Dengan jawaban itu, pelamar seolah menganggap dirinya sebagai sosok sempurna karena tidak pernah meminta bantuan orang lain.

Pertanyaan ini sejatinya bermaksud menggiring si pelamar untuk mengidentifikasi dirinya ketika salah sehingga ia bisa meminta bantuan orang lain dan bisa belajar hal-hal yang sebelumnya tidak ia ketahui. Selain itu, pertanyaan ini ingin mengorek bagaimana si pelamar menjadi sosok yang tulus mengenai pentingnya bimbingan dan proses belajar dalam sebuah pekerjaan.

Dua pertanyaan di atas terlihat sepela, tapi tidak jarang para pelamar menjawab dengan sangat klise dan terlihat pongah dan congkak. Dan mereka tidak sadar, bahwa calon bosnya itu sedang mengukur soft skillnya saat wawancara kerja.