Penulis
Intisari-Online.com - Setiap orang biasanya akan mengeluh dengan waktu kerja yang sangat lama. Namun, sebuah studi mengungkapkan, sebagian besar dari kita merasa senang dengan pekerjaan yang dijalani meski harus bekerja dengan waktu yang lebih lama, hingga malam hari bahkan pada saat akhir pekan.
Studi ini melibatkan 2.600 karyawan di AS dan Kanada. 85 persen dari para karyawan mengatakan sangat senang meski harus lembur dan bekerja di akhir pekan. Menurut mereka, selalu terkoneksi dan menjawab email yang berhubungan dengan pekerjaan selama 24 jam tidak membuat mereka berhenti merasa termotivasi.
Disebutkan, penyebab seseorang merasa senang bekerja dengan waktu yang lama adalah karena orang yang memiliki waktu luang yang banyak cenderung merasa bosan dan mereka lebih suka berada di belakang meja kerja.
Studi tersebut juga menemukan, karyawan yang memiliki kehidupan lain di luar pekerjaan mereka cenderung menyesuaikan dengan jadwal yang padat. Seseorang harus bangun lebih awal agar bisa latihan sebelum bekerja tetapi agak terlambat untuk waktu makan malam karena harus menyesuaikan.
Diungkapkan pula, seperempat dari karyawan yang disurvei tersebut secara teratur bekerja setelah jam kerja mereka selesai. Empat dari 10 pekerja pada akhir pekan setidaknya sebulan sekali meluangkan waktu untuk memastikan efektivitas tuntutan pekerjaan mereka.
Bagi para karyawan, istirahat sangat jarang dilakukan. Setengah dari para karyawan merasa sangat sulit bangun. Sementara empat dari 10 makan siang di meja mereka.
Meski begitu, studi ini menemukan bahwa 85 persen karyawan mengatakan mereka senang dengan semua hal tersebut.
Ketua tim peneliti, Dan Schawbel mengatakan, meski banyak yang merasa senang di tempat kerja, kita harus bertanya apakah itu karena mereka benar-benar terinspirasi dan termotivasi, atau hanya dikondisikan oleh realitas baru?
Schawbel menambahkan, realitas baru di tempat kerja adalah bahwa jika Anda tidak meluangkan jam kerja lebih, ada kemungkinan Anda dengan cepat dapat digantikan oleh seseorang yang lebih bersedia mengorbankan waktunya untuk pekerjaan. (dailymail.co.uk)