Find Us On Social Media :

Mengapa (Hampir) Selalu Ada Public Enemy di Kantor?

By Ade Sulaeman, Rabu, 2 September 2015 | 14:30 WIB

Mengapa (Hampir) Selalu Ada Public Enemy di Kantor?

Intisari-Online.com – Meski dianggap sebagai hal yang ‘negatif’, pada kenyataannya hampir selalu ada public enemy di setiap kantor. Sehingga muncul pertanyaan, mengapa nyaris selalu ditemukan sosok public enemy di kantor?

Menurut psikolog Rima Olivia dari Ahmada Consulting, manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan untuk disukai oleh orang lain.

“Termasuk di tempat kerja. Pasalnya, ada kebutuhan mendasar untuk diterima dalam diri setiap orang. Di antaranya, need for acceptance, need for recognition, dan need for love and belongingness,” papar Rima.

Akan tetapi, jika seseorang mengalami deprivasi atau kekurangan kasih sayang, perhatian, atau memiliki wound (luka batin) yang berhubungan dengan perhatian atau kasih sayang orang lain, maka kebutuhan untuk diterima dapat terus-menerus muncul secara berlebihan di saat dewasa.

“Ada yang menjadi caper (cari perhatian), atau marah sekali ketika ditolak, atau secara emosional butuh terus-menerus pembuktian bahwa dia penting, dia berprestasi, dia diperhatikan, dijadikan pusat perhatian dan seterusnya. Seseorang juga bisa marah sekali jika tidak mendapatkan hal yang ia inginkan,” papar psikolog lulusan Universitas Indonesia ini.

Di sisi lain, manusia tidak nyaman dengan kebencian. “Kebencian adalah emosi yang mengurasi energi. Oleh karena itu, manusia justru sangat tidak membutuhkan sosok yang sama-sama dibenci. Kalaupun ada, ‘kebetulan sama’ dan mungkin ada kesamaan pengalaman negatif saja.”

Dalam teori psikologi sosial, adanya public enemy di kantor akan membuat sekelompok manusia lebih menyatu. “Istilahnya, kohesif sebagai kelompok kalau mempunyai musuh yang sama. Misalnya, kesatuan bangsa Indonesia terjadi karena membenci penjajah Belanda.”

Sebenarnya, apa penyebab manusia memiliki perasaan benci? “Intense anger yang tidak dikelola dengan baik. Tidak semua orang memendam kebencian, terlebih jika punya kemampuan memaafkan. Kadang-kadang benci muncul karena semata-mata tidak tahu cara atau teknik memaafkan. Padahal, setelah memaafkan dan menerima, seseorang bisa menjadi lebih bahagia dan bebas sekali dari ikatan kebencian,” jelas Rima.

Lantas, apa saja penyebab seseorang bisa menjadi public enemy di kantor? "Ada beberapa penyebab seseorang menjadi public enemy, misalnya sering berkonflik, memicu konflik, tidak punya social skills atau kemampuan bersosialisasi yang baik, tidak memiliki awareness atau kesadaran terhadapi kebiasaan negatif dalam dirinya.”

(Soca Husein/tabloidnova.com)