Penulis
Intisari-Online.com -Bertahun-tahun bekerja tanpa ada penyesuaian gaji, bisa dibilang merupakan kondisi yang kurang kondusif.
Namun, membahas negosiasi gaji, terutama pada atasan, bukan perkara mudah bagi sejumlah karyawan.
Sebab, meminta kenaikan gaji itu membutuhkan seni komunikasi yang perlu Anda pelajari.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada awal tahun 2015 oleh perusahaan pusat data penghasilan karyawan, Payscale, ternyata hanya ada 41 persen karyawan yang puas dengan hasil kerjanya dan meminta kenaikan gaji.
Lalu, dari 41 persen karyawan tersebut tersebut, 44 persen di antaranya berhasil mendapatkan kenaikan gaji dengan jumlah sesuai harapan.
Selanjutnya, sebanyak 75 persen hanya mengalami sedikit kenaikan gaji.
Penulis buku Works Well With Others, Ross McCammon, mengungkapkan jika sebenarnya ada aturan utama saat meminta kenaikan gaji, yakni jangan gugup.
Gugup justru membuat pembicaraan Anda jadi bertele-tele dan mengalihkan konsentrasi atasan.
Kemudian, McCamon juga mengingatkan pentingnya pemilihan kalimat yang baik dan sopan saat meminta kenaikan gaji.
Selanjutnya, jika atasan Anda bertanya untuk apa kenaikan gaji, jawablah untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Hindari menjawab sebagai bentuk penghargaan kerja di masa sebelum. Sebab, penghargaan kerja Anda di masa lalu adalah gaji Anda sebelumnya.
Anda harus fokus dengan bentuk kontribusi serta rencana di masa mendatang.
Terakhir, jika permintaan Anda ditolak, tetaplah berterimakasih dan jelaskan bahwa Anda meminta agar atasan mempertimbangkan kembali di enam bulan kedepan.
Sementar itu, selama enam bulan tersebut, bekerjalah lebih baik lagi dan tunjukan prestasi Anda.
(Silvita Agmasari/kompas.com)