Pernah Mengoceh 58 Jam Non-Stop karena Penyakit Aneh, Ini Sederat Fakta Unik Sosok George III

Ade S

Penulis

Pemeran sosok Ratu Charlotte dan Raja George III dalam film Queen Charlotte: A Bridgerton Story

Intisari-Online.com -Film Queen Charlotte: A Bridgerton Story yang tayang di Netflix mengisahkan kisah cinta epik antara Ratu Charlotte muda dengan Raja George dari Inggris, serta dampaknya terhadap masyarakat kelas atas di era Regency.

Namun, tahukah Anda bahwa sosok Raja George memiliki sederet fakta unik yang jarang diketahui publik?

Salah satunya adalah ia pernah mengoceh selama 58 jam non-stop hingga urinenya berwarna ungu karena suatu penyakit.

Dalam artikel ini, kami akan mengulas lebih lanjut tentang fakta-fakta menarik seputar Raja George III, sang raja yang mencintai ratu dan negerinya dengan sepenuh hati.

Berikut adalah beberapa fakta unik tentang sosok George III yang mungkin belum Anda ketahui:

1) Menjadi gila

George III menderita ketidakstabilan mental sejak tahun 1765 hingga kematiannya di tahun 1820.

Selama penderitaannya ini, urin George berwarna coklat atau ungu, dia suka berlarian di sekitar kastil seperti sedang kehilangan semua akal sehatnya.

Jelas, kondisi ini sangat meresahkan keluarga kerajaan, istana dan lembaga politik.

Sejarawan belum tahu persis apa penyebabnya, tapi banyak yang berpikir itu karena penyakit genetik.

Baca Juga: Kisah George III, Raja Gila dari Kerajaan Inggris yang Lahir Prematur hingga Kegilaannya yang Kumat-kumatan Membuatnya Lemah dan Buta

2) Pendahulunya meninggal di toilet

Sejak ayahnya meninggal secara tak terduga pada tahun 1752, George mewarisi tahta langsung dari kakeknya, George II.

Yang menarik, George II meninggal saat sedang buang air besar di toilet istana. Ia diduga mengalami aneurisma aorta.

3) Kehilangan banyak koloni di Amerika Utara

Salah satu peristiwa penting dalam masa pemerintahan George III adalah Revolusi Amerika (1775-1783), yang berakhir dengan kemerdekaan 13 koloni Inggris di Amerika Utara.

George III tidak mau mengakui kemerdekaan mereka dan terus berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan mengirim pasukan dan pajak yang tinggi.

Namun, upayanya sia-sia dan ia harus mengakui kekalahan setelah Perjanjian Paris pada tahun 1783.

4) Raja Hanoverian pertama yang berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa pertama

George III adalah raja Hanoverian, artinya keluarganya sendiri berasal dari kerajaan kecil Hanover di tempat yang sekarang disebut Jerman.

George I nyaris tidak bisa berbicara bahasa Inggris, sedangkan George II berbicara dengan aksen Jerman yang kental.

Barulah ia menjadi George III yang berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa pertamanya.

Baca Juga: Cleopatra Ternyata Tak Secantik yang Diberitakan, Inilah 4 Keluarga Kerajaan yang Menderita Kelainan Karena Perkawinan Sedarah

5) Raja yang setia dengan satu istri

Sejak awal, putra-putra George terdahulu menjalani kehidupan penuh skandal dengan banyak istri rahasia, wanita simpanan dan keturunan tidak sah.

Namun, George III berbeda, karena ia memilih hanya mencintai satu wanita yaitu istrinya, Ratu Charlotte yang dinikahinya saat usia 17 tahun.

Mereka memiliki 15 anak bersama dan hidup bahagia hingga akhir hayat mereka.

6) Pernah mengoceh selama 58 jam tanpa henti

Salah satu gejala gangguan mental yang dialami George III adalah logorea, yaitu bicara tanpa henti dengan cepat dan tidak jelas.

Pada tahun 1788, ia dikabarkan mengoceh selama 58 jam non-stop tanpa tidur atau makan. Ia juga sering menyanyi lagu-lagu patriotik dan menirukan suara burung.

7) Patah hati saat kematian putri kesayangannya

Putri kesayangan George III adalah Putri Amelia yang menderita kesehatan yang buruk di sepanjang hidupnya.

Di ranjang kematiannya pada 1810, dia memberi ayahnya sebuah cincin dengan tulisan "ingat aku" di dalamnya.

George sangat terpukul dan menyimpan cincin itu di tangannya hingga akhir hayatnya.

Baca Juga: 4 Keluarga Kerajaan yang Menderita Kelainan Karena Perkawinan Sedarah, Salah Satunya Cleopatra Ternyata Tak Secantik yang Diberitakan

Putri Amelia adalah anak ketiga George yang meninggal sebelum dia, setelah Pangeran Octavius dan Pangeran Alfred.

8) Raja terakhir yang memimpin pertempuran

George III adalah raja terakhir Britania Raya yang secara pribadi memimpin pasukannya dalam pertempuran.

Pada tahun 1743, saat masih berusia lima tahun, ia ikut serta dalam Pertempuran Dettingen melawan Prancis di Jerman.

Ia mengenakan seragam biru dan mengendarai seekor kuda putih. Meskipun ia tidak terluka, ia sempat jatuh dari kudanya dan harus ditolong oleh ayahnya.

9) Raja pertama yang tinggal di Istana Buckingham

George III membeli Istana Buckingham (yang saat itu masih bernama Buckingham House) pada tahun 1761 sebagai tempat tinggal pribadi untuk dirinya dan istrinya.

Ia menghabiskan £ 73.000 untuk membeli dan merenovasi bangunan tersebut. Namun, ia tidak pernah menggunakannya sebagai tempat kerja resmi atau tempat penyelenggaraan upacara kenegaraan.

10) Raja yang gemar membaca dan menulis

George III memiliki minat yang besar terhadap literatur, sejarah, ilmu pengetahuan dan seni.

Ia memiliki koleksi buku yang sangat besar, mencapai lebih dari 65.000 volume, yang ia simpan di sebuah perpustakaan pribadi di Istana Buckingham.

Ia juga menulis banyak surat, pidato, memo dan catatan harian selama hidupnya. Beberapa karyanya bahkan dipublikasikan dengan nama samaran.

Demikianlah sederet fakta unik sosok Raja Inggris George III yang merupakan suami dari Ratu Charlotte.

Baca Juga: Depresi Hingga Lahirkan Bayi Mati Usai Suaminya Disfungsional, Inilah Ratu Charlotte, Sosok Ratu Inggris Multiras Pertama

Artikel Terkait