Sedang Mencari Jodoh? Mungkin Anda Bisa Menemukannya di Pesta Natal Kantor

Lintang Bestari

Penulis

Sedang Mencari Jodoh? Mungkin Anda Bisa Menemukannya di Pesta Natal Kantor

Intisari-Online.com – Menurut sebuah penelitian terbaru, satu dari tujuh wanita Inggris menemukan jodohnya di pesta perayaan Natal di kantor. Studi terbaru ini menemukan fakta bahwa 20% wanita yang berada pada hubungan jangka panjang, awalnya bermula dari kedekatan di perayaan Natal kantor. Bahkan, hubungan itu masih bertahan hingga sekarang.

Penelitian ini melihat bahwa 2000 wanita rela mengeluarkan biaya besar untuk hadir di acara pesta Natal kantor. Mereka juga memiliki daftar hal apa yang harus dan tidak boleh dilakukan saat mendatangi pesta tersebut. Bisa dibilang, mereka memang sudah mempersiapkan dengan baik untuk pesta besar tersebut.

Juru bicara CB12 First Class Breath, perusahaan pembersih mulut yang menyelenggarakan studi ini mengatakan, meskipun sibuk, namun wanita-wanita ini rela meninggalkan pekerjaannya untuk menghadiri pesta Natal kantor. Mereka juga tidak lupa membawa keperluan penting mereka. Misalnya, celana ketat, bulu mata palsu, permen karet atau sikat gigi. Dari hasil studi ini, diketahui bahwa 69% wanita yang datang ke pesta Natal kantor selalu menyiapkan pembersih mulut. “Mereka sudah memastikan untuk mengobrol dan berdekatan dengan pria pada malam itu,” kata juru bicara itu.

Satu dari tujuh wanita mengatakan mereka berharap bisa bermesraan dengan rekan kerja. Dan 38% wanita mengatakan mereka rela membeli baju baru untuk menarik perhatian seseorang di kantor. Studi itu juga menunjukkan, 26% wanita bahkan mencium teman kerjanya pada pesta Natal kantor. Nah, jika Anda sedang mencari jodoh, mungkin bisa menemukannya di pesta perayaan Natal di kantor!

Biasanya, para wanita menghabiskan waktu 4,5 jam di pesta Natal kantor. Mereka menghindari makanan tertentu yang berbau menyengat. Wanita-wanita itu takut makanan akan membuat bau napas mereka tidak enak dan menjadi salah satu pemicu rusaknya obrolan dengan rekan kerja pria. (mirror.co.uk)