Find Us On Social Media :

Inilah Sosok Penandatangan Petisi 50, Respon Atas Sikap Soeharto Yang Pakai Pancasila Hajar Lawan Politiknya

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 6 Mei 2023 | 12:06 WIB

Sejumlah sosok penting menandatangani Petisi 50, dokumen yang menolak penggunaan Pancasila oleh Presiden Soeharto untuk membungkam lawan-lawannya.

Sejumlah sosok penting menandatangani Petisi 50, dokumen yang menolak penggunaan Pancasila oleh Presiden Soeharto untuk membungkam lawan-lawannya.

Intisari-Online.com - Pada 5 Mei 1980, sejumlah tokoh penting di Indonesia menandatangani Petisi 50.

Ini adalah sebuah dokumen yang memprotes penggunaan Pancasila oleh Presiden Soeharto untuk menghajar lawan-lawan politiknya.

Beberapa tokoh penting yang menandatangani Petisi 50 di antaranya adalah Ali Sadikin, Hoegeng, dan AH Nasution.

Mereka menyebut Soeharto telah menganggap dirinya sebagai manifestasi Pancasila.

Artinya, setiap ada kritik yang dilontarkan kepadanya artinya telah mengritik Pancasila.

Kita tahu, pemerintah ketika itu memang sedang gencar-gencarnya mendengungkan soal asas tunggal: Pancasila sebagai satu-satunya ideologi di Indonesia.

Untuk memuluskan langkahnya itu, Soeharto meminta ABRI mendukung Golkar dalam pemilihan umum.

Latar belakang terbentuknya Petisi 50 berawal dari upaya penghindaran ancaman-ancaman ideologi komunisme dan Islam politik.

Pada 1978, Orde Baru mengeluarkan instruksi untuk mewajibkan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib di departemen-departemen pemerintahan, sekolah, dan tempat kerja.

Keputusan tersebut mengundang kritik dari para kaum intelektual.

Dalam rapat umum dengan para pimpinan angkatan ABRI pada 27 Maret 1980 di Balai Dang Merdu, Pekanbaru, Riau, Soeharto mengatakan bahwa ABRI berjanji untuk melindungi Pancasila dari segala kemungkinan amandemen.