Find Us On Social Media :

Sikap Ayah Sambernyawa Yang Anti-VOC Berisiko Tinggi, Takhta Mataram Islam Pun Lepas Dari Tangannya

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 4 Mei 2023 | 15:30 WIB

Sikap memberontak Pangeran Sambernyawa ternyata terwarisi dari ayahnya, Arya Mangkunegara. Dia terkenal keras terhadap VOC bahkan harus rela kehilangan takhta Mataram Islam.

Sikap memberontak Pangeran Sambernyawa ternyata terwarisi dari ayahnya, Arya Mangkunegara. Dia terkenal keras terhadap VOC bahkan harus rela kehilangan takhta Mataram Islam.

Intisari-Online.com - Sejatinya putra mahkota Amangkurat IV adalah Pangeran Arya Mangkunegara.

Dia adalah ayah dari Raden Mas Said alias Pangeran Sambernyawa alias Mangkunegara I.

Tapi sikap Arya Mangkunegara yang keras terhadap Belanda, yang anti-VOC, membuatnya berada di ujung tanduk.

Alih-alih mendapatkan takhta Mataram Islam, dia justru harus dibuang ke tempat yang nun jauh di sana, ke Sri Langka lalu ke Afrika Selatan, oleh VOC Belanda.

Arya Mangkunegara pun meninggal dunia di negaranya Nelson Mandela itu.

Kondisi itulah yang membuat sang putra, Raden Mas Said alias Pangeran Sambernyawa, sangat berhasrat merebut hak yang seharusnya dimiliki ayahnya.

Dia menginginnkan takhta Mataram Islam.

Sambernyawa pun memberontak hingga 16 tahun lamanya.

Tak hanya paman dan saudara sendiri sesama trah Mataram Islam, Pangeran Sambernyawa juga harus berhadapan dengan bedil-bedil kompeni VOC.

Sepak terjang Raden Mas Said alis Sambernyawa dimulai ketika usianya masih 19 tahun.

Ketika itu dia terlibat dalam pemberontakan di Kartosuro pada 30 Juni 1742 yang dipimpin oleh Raden Mas Garendi alias Sunan Kuning.