Find Us On Social Media :

India Mulai Perluas Peluang Perempuan Terjun ke Ranah Teknologi

By Eunike Iona Saptanti, Jumat, 19 Februari 2016 | 06:00 WIB

India Mulai Perluas Peluang Perempuan Terjun ke Ranah Teknologi

Intisari-Online.com - Angka statistik untuk jumlah pekerja wanita yang berkecimpung dunia teknologi di India memang masih minim. Akan tetapi, ada sebuah prediksi bahwa tahun depan rasio pekerja laki-laki dan perempuan yang sebelumnya 76% banding 24%, akan menajdi 65% tenaga kerja laki-laki dan 33 persen tenaga kerja perempuan.

Cara industri teknologi membantu membuat perubahan pada perempuan di India antara lain:

Pertama,  perusahaan pembayaran lintas negara, PayPal, yang berbasis di Chennai dan Bangalore, Febuari ini membuat program untuk mengangkat perempuan yang telah vakum bekerja selama dua tahun, untuk kembali bekerja. Dengan syarat, perempuan yang akan melamar, telah berpengalaman selama  minimal 5 tahun bekerja di perusahan teknologi, dengan bidang pekerjaan sebagai pengembang produk dan analis.

Setelah program ini sukses berjalan, sepuluh partisipan akan dipilih untuk bekerja magang, atau sebagai karyawan tetap di kantor PayPal. Kesempatan  perempuan yang melamar di PayPal adalah sebagai software development engineer, scrum master, risk analyst team leader.  Program ini juga menyertakan pengembangan koneksi bagi perempuan-perempuan india, pelatihan dan pengembangan,

Kedua, Headstart Network Foundation, perusahaan untuk melatih masyarakat India menjadi pengusaha, membuat program khusus perempuan yang ingin memulai karir sebagai wirausaha.

Insiatif untuk membuat program Women Enterpreneurs datang dari Malini Gowrishankar, founder dari F5 Escapes, perusahaan travel yang banyak mempekerjakan perempuan. Sebulan sekali, mereka mngedakan acara yang dihadiri oleh lebih dari 500 perempuan untuk belajar menjadi pengusaha.

Ketiga, Sheroes, sebuah portal lowongan kerja untuk mendidik perempuan. Perusahaan ini menyediakan mentor untuk melatih perempuan yang bekerja mulai dari level bawah, atau minim pendidikan, hingga menjadi seorang yang profesional. Perempuan juga dapat diarahkan jika ingin membuka bisnis sendiri. 

Upaya ini bukan berarti tanpa halangan. Perlu diingat bahwa banyak perbincangan mengenai perempuan di India sering mengarah kepada hal negatif dan pesimistis. Di sebuah kota bernama Chattisgarh, sebuah buku diedarkan oleh partai yang berkuasa disana dan menjelaskan kepada anak-anak muda bahwa perempuan yang bekerja adalah penyebab utama dari pengangguran, karena lahan pekerjaan laki-laki diambil oleh perempuan.

Butuh waktu yang lama hingga India mencapai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan yang menjadi sebuah pimpinan di perusahaan, bahkan kesetaraan di level staff.  Oleh karenanya, sedikit kemajuan yang dibawa perusahaan teknologi untuk perempuan, menjadi tumpuan bagi masa depan perempuan India.

(TechInAsia)