Intisari-Online.com - Karyawan perempuan lebih cepat menyerah soal gaji, paling tidak begitulah hasil survei Glassdoor baru-baru ini. Dalam survei tersebut ditemukan, para karyawan laki-laki di Amerika Serikat tiga kali lebih sukses dan gigih saat meminta kenaikan gaji dibanding rekan perempuannya.
Dari survei secara online terhadap 2.015 orang dewasa, mereka menamukan, hanya 4% karyawan perempuan yang mengatakan bahwa negosiasi gaji mereka berhasil. Sementara karyawan laki-laki? 15%.
Penelitian tersebut dianggap sebagai cerminan bagi karyawan perempuan dan laki-laki di seluruh dunia. Mengapa laki-laki lebih berhasil dalam negosiasi gaji ketimbang wanita? Dari penelitian yang sama ditemukan, karyawan perempuan lebih cepat menyerah ketimbang laki-laki saat meminta kenaikan gaji.
Ada 77% perempuan yang mengatakan mereka menerima tawaran gaji pertama mereka tanpa negosiasi. Sementara itu, hanya ada 56% laki-laki yang menerima gaji tanpa negosiasi. Sisanya, bersikeras untuk melakukan negosiasi.
Namun, kenyataanya, ada 68% karyawan perempuan yang tak senang atau puas dengan angka gaji yang masalahnya tak dinegosiasikan. Lalu, sebanyak 52% karyawan laki-laki mengaku bahwa mereka puas dengan gaji yang tak dinegosiasi.
Penelitian tersebut menyimpulkan, karyawan laki-laki cenderung lebih berinisiatif untuk membuka pembicaraan negosiasi gaji dan memperjuangkan angka gajinya. Oleh karena itu, sebenarnya sekarang tak ada salahnya bagi perempuan untuk mau berjuang dengan gajinya.
Sebab, jangan sampai dikemudian hari justru menjadi menyesal dan tak puas dengan angka gaji sendiri. Bukankah segala sesuatunya yang berkaitan dengan karier patut untuk diperjuangkan, tak terkecuali soal gaji?