Intisari-Online.com - Tak ada seorang pun yang ingin dipecat. Jika terjadi, maka emosi negatif pun kemudian meningkat, seperti sedih, marah, khawatir, atau takut. Hal ini ditambah semakin parah ketika Anda dipecat bukan karena kesalahan Anda. Meski demikian, untuk menghindari dari situasi yang lebih buruk, jangan lakukan 10 hal ini ketika Anda dipecat:
1. Meski sedang marah atau kesal, jangan pernah untuk terburu-buru untuk membereskan segala dokumen pada komputer dan meja kerja di kantor. Simpanlah dengan benar segala dokumen dan perlengkapan kantor serta pribadi. Jangan sampai menghilangkan dokumen penting milik perusahaan.
2. Jangan langsung membahas masalah uang pesangon sebelum Anda melewati beberapa proses pemecatan. Dibutuhkan waktu untuk tenang dan mendapati waktu yang tepat untuk membicarakan hal pesangon. Satu hingga dua hari setelah pemecatan dapat menjadi waktu yang tepat. Membicarakannya dalam keadaan tenang akan membuat hasil yang baik pula.
3. Jangan menolak untuk membantu transisi dalam masa sebelum Anda benar-benar tidak bekerja lagi. Dengan membantu kelancaran transisi, maka Anda akan diingat sebagai karyawan yang baik dan akan mendapatkan rekomendasi positif serta rujukan. Bersikap positif akan membantu Anda secara jangka panjang.
4. Beberapa atasan memberikan pilihan mengundurkan diri, bukan dipecat. Anda harus memeriksa keuntungan dan kerugian dari mengundurkan diri karena terdapat perbedaannya dengan pemecatan. Memeriksa kantor pengangguran Negara di tempat kita untuk mencari tahu dampak tunjangan penggangguran sebelum benar-benar mengambil langkah pemberhentian kerja.
5. Jangan takut untuk meminta rekomendasi sebagai bagian dari perjanjian pemecatan kerja. Atau paling tidak, Anda harus menanyakan kejelasan tentang terkait masa depan setelah Anda berhenti bekerja.