Penulis
Intisari-Online.com -Melonjaknya biaya masuk institusi pendidikan bisa-bisa menjadi “pembunuh berdarah dingin”. Misalnya, untuk masuk sebuah perguruan tinggi swasta di Yogyakarta pada 1995 hanya Rp4 juta, tapi pada 2013 sudah Rp41 juta, artinya ada kenaikan biaya lebih dari 1000%. Lantas, bagaimana menyiasati biaya pendidikan yang naiknya gila-gilaan?
Untuk informasi, kenaikan biaya pendidikan di Indonesia memang gila-gilaan, bahkan lebih tinggi dibanding negara-negara tetangganya. Rata-rata kenaikannya sekitar 20% per tahun untuk tingkat playgroup sampai SMA, serta 15% per tahun untuk perguruan tinggi.
Menurut Ligwina Poerwo Hananto, perencana keuangan dari QM Financial, seperti ditulis oleh Intisari Extra edisi “Mesin Uang untuk Keluarga”, setidaknya adalah lima hal yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan dana pendidikan.
Pertama, menentukan tujuan finansial. Selanjutnya tentukan juga sekolah yang dituju. Itulah mengapa rencana dana pendidikan anak sebenarnya tidak melulu berbicara angka, melainkan juga aspirasi orangtua.
Kedua, mencari tahu biaya pendidikan di sekolah tersebut. Untuk jejang playgroup-SMA biasanya yang dimasukkan hanya uang pangkalnya. Elemen lain, seperti uang SPP, buku, dan transportasi sengaja tidak dimasukkan agar dana tidak terlalu besar.
Sementara untuk jenjang perguruan tinggi, perhitungan dananya mulai dari masuk hingga lulus. Jika kuliah di luar kota, harus dimasukkan juga biaya indekos. Jika kuliah di luar negeri, perhatikan juga biaya TOEFL, IELTS, pembuatan paspor, visa pelajar, asuransi kesehatan, dll.
Untuk antisipasi, Ligwina menyarankan berpegang pada premis “lebih baik lebih ketimbang kurang”.(Baca juga: 5 Tips Asuransi Pendidikan untuk Anak)
Ketiga, menghitung rata-rata kenaikan biaya per tahun di sekolah tersebut. Keempat, hitunglah biaya total biaya-biaya tersebut dengan tingkat kenaikan setiap tahunnya. Dari sini biasanya akan diperoleh gambaran biaya yang dibutuhkan pada saatnya nanti.
Kelima, pikir juga bagaimana mencapai biaya pendidikan yang dibutuhkan mengacu pada kondisi finansial sekarang. Ada dua cara yang bisa diterapkan: menabung atau memilih produk investasi. Keduanya harus disesuaikan dengan jangka waktu dan keuntungan yang dapat mengalahkan tingkat inflasi pendidikan.