Intisari-Online.com - Usaha kecil menengah selama kurang mendapat perhatian lebih. Lajunya tentu saja tidak sekencang sektor industri pengolahan dalam menyokong struktur perekonomian Indonesia belakangan ini. Oleh karena, menarik kiranya melihat bagaiamana para calon presiden 2014-2019 berupaya menggerakkan usaha kecil menengah (UKM).
Seperti yang disebutkan Litbang Kompas, pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta memiliki jumlah program lebih banyak dari pasangan Jokowi-JK. Pasangan pertama dengan lima poin, sementara kedua dengan empat poin.
Kebijakan Prabowo-Hatta terhadap usaha kecil menengah, meliputi:
- Memprioritaskan peningkatan anggaran untuk koperasi dan UMKM serta industri kecil dan menengah.
- Mendorong perbankan nasional dan lembaga keuangan lain unuk memprioritaskan penyaluran kredit bagi petani, peternak, nelayan, buruh, pedagang tradisional, dan pedagang kecil.
- Mendirikan bank tani dan nelayan yang secara khusus menyalurkan kredit serta memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro.
- Melindungi dan memodernisasi pasar tradisional serta revitalisasi pasar tradisional.
- Mengonsolidasikan belanja negara untuk program pengembangan koperasi UMKM.
Sekilas program Jokowi-JK tidak berbeda jauh dengan pasangan nomer 1. Berikut program Jokowi-JK terkait UKM:
- Pendirian bank petani dan UMKM.
- Memberikan prioritas akses bagi UMKM.
- Revitalisasi pasar tradisional.
- Mengembangkan industri kecil dan menengah serta koperasi untuk meningkatkan nilai tambah produk barang hasil industri.
(Baca juga: Pemilik UKM Tak Punya Rencana Melanjutkan Usaha Mereka ke Generasi Kedua)Terlepas dari itu semua, siapa pun yang terpilih jadi presiden kelak, pekerjaan rumah besar menanti mereka. Para pemimpin negara tersebut nantinya harus piawai menggerakkan sektor industri, terutama industri kreatif termasik usaha kecil menengah, sebagai mesin penggerak ekonomi Indonesia.