Find Us On Social Media :

Pengusaha Perempuan Masih Kurang Mendapat Tempat di Banyak Negara

By Inasshabihah, Minggu, 22 Juni 2014 | 13:00 WIB

Pengusaha Perempuan Masih Kurang Mendapat Tempat di Banyak Negara

Intisari-Online.com. - Penelitian baru dari Dell menyatakan, pengusaha perempuan kurang mendapat tempat di jajaran pengsaha, bahkan di pasar paling maju sedunia sekalipun. Sebesar 75 persen lebih dari 30 negara yang disurvei oleh Gender Global Entrepreneurship dan Pembangunan Index (GEDI) gagal memenuhi persyaratan mendasar bagi pengusaha perempuan untuk bertahan hidup dan berkembang. Hasil ini diumumkan pada 3 Juni lalu.Seperti dilansir The Huffington Post, Gender-GEDI adalah alat diagnostik untuk mengukur tingkat kewirausahaan perempuan yang berpotensi tinggi di negara maju dan berkembang secara komprehensif, kata Dell.(Baca juga: Jurus Kredit Usaha Kecil untuk Perempuan)“Hasil (penelitian) Gender-GEDI menunjukkan bahwa perbaikan dasar yang dibutuhkan adalah dalam hal akses terhadap hak-hak dan pendidikan hukum yang sama serta penerimaan pemberdayaan sosial dan ekonomi perempuan," kata Ruta Aidis, direktur proyek untuk studi Gender-GEDI.Temuan menunjukkan bahwa tiga negara untuk kewirausahaan perempuan adalah Amerika Serikat, Australia dan Swedia, dengan Mesir, Bangladesh dan Pakistan di peringkat bawah. Sebanyak 20 dari 30 negara yang disurvei mencetak kurang dari 50 dari 100 indikator.Gender-GEDI juga menyimpulkan beberapa masalah yang dihadapi pengusaha perempuan. Dalam 14 dari 30 negara yang disurvei, 50 persen atau lebih dari populasi wanita memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki akses sama sekali ke sumber daya keuangan seperti pinjaman bank dan jalur kredit.(Baca juga: 6 Figur Wanita Karir yang Inspiratif)Karena itulah, perempuan menerima lebih sedikit dana untuk bisnis mereka dibandingkan dengan laki-laki. Akibatnya, masih banyak industri yang tetap didominasi laki-laki. Hak-hak perempuan dan pendidikannya pun masih perlu diperhatikan di banyak negara yang disurvei.Kabar baiknya adalah, di pasar negara berkembang, aktivitas bisnis perempuan tetap meningkat. Di Afrika, Amerika Latin dan Karibia, rasio perempuan yang membuka bisnis cukup tinggi dibanding laki-laki. Fakta ini membawa harapan, semoga jumlah pengusaha perempuan kurang mendapat tempat makin berkurang.