Ignatius Jonan: Saya Menentang Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Moh Habib Asyhad

Penulis

Ignatius Jonan: Saya Menentang Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Intisari-Online.com -Dengan tegas Ignasius Jonan, Direktur Utama PT KAI (Persero) menentang kereta api cepat Jakarta-Bandung. Menurut Jonan, megaproyek kereta Shinkansen yang menelan investasi sekitar Rp56 Triliun ini tidak berkeadilan.

Seperti dilansir Kompas.com, Jonan menolak membangun proyek itu jika didanai dengan anggaran APBN, baik langsung maupun dengan berutang. Baginya, proyek ini bukanlah prioritas utama jika dibanding dengan pengembangan kereta api trans-Sumatera, trans-Kalimantan, trans-Sulawesi, dan trans-Papuan.

"Rohnya APBN itu NKRI. Kalau Jawa aja yang maju, ya merdeka aja Papua dan lainnya itu," ucap Jonan.

Meski demikian, KAI akan mendukung proyek kereta api walaupun mahal tetapi menggunakan dana KAI sendiri dan tidak menggunakan APBN. Misalnya, proyek kereta api Bandara Medan-Kualanamu.(Baca juga: Berbentuk Vertikal, Konsep Stasiun Kereta di Kota-kota Masa Depan)

"Sebentar lagi kita juga akan bikin, pakai duit KAI sendiri kereta Bandara Soekarno-Hatta, hampir Rp 3 triliun," kata Jonan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Indonesia menerima dana hibah dari Pemerintah Jepang sebesar 15 juta dollar AS untuk studi kelayakan proyek Shinkansen Jakarta-Bandung. Studi kelayakan berlangsung selama dua tahap.(Baca juga: Cara Jepang Memanusiakan Manusia)

Untuk tahap pertama mulai 28 Januari 2014 hingga April 2015 untuk membahas perencanaan dasar kereta peluru tersebut. Tahap kedua berlangsung dari April 2015 hingga Desember 2015 guna menggodok detail kalkulasi biaya pembangunannya.

Perkiraan awal, proyek kereta kilat ini akan membutuhkan investasi hingga Rp 56 triliun. Dana tersebut termasuk untuk membangun jalur kereta sepanjang 133 kilometer dan pengadaan kereta cepatnya. (Kompas.com)