Find Us On Social Media :

Menjadi Kaya dari Utang, Syaratnya...

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 3 Juli 2014 | 20:15 WIB

Menjadi Kaya dari Utang, Syaratnya...

Intisari-Online.com - Siapa bilang kita tidak bisa menjadi kaya dari utang. Salah satu fungsi utang adalah sebagai daya ungkit atau leverage. Misal, pengusaha yang kekurangan modal. Untuk menambah modal, maka ia berutang. Dengan utang, kapasitas produksinya meningkat bisa dibandingkan dengan menggunakan modal sendiri.

Meski demikian, supaya tidak buntung kelak di kemudian hari, ada baiknya memperhatikan beberapa syarat yang harus dilakukan sebelum berutang. Intisari edisi Februari 2014 memberi lima syarat sebelum berutang.

Pertama, punya penghasilan. Utang bukan untuk menambal gaya hidup. Seperti yang diuraikan di awal, gunakan utang sebagai daya ungkit agar lebih semangat.

Kedua, keuangan keluarga tidak minus atau lebih besar pasar daripada tiang. Jika minus, utang tentu saja bukan solusi untuk menutupi kekurangan. Yang harus dilakukan, review keuangan keluarga, merelokasi dan menghilangkan pos-pos yang kurang penting.(Baca juga: Banyak Utang Bikin Depresi

Ketiga, mampu membayar cicilan utang dari penghasilan. Total cicilan utang tidak boleh lebih dari 30% dari penghasilan. Tentu ada perkecualian jika penghasilan kita sangat besar. Namun, jika total cicilan lebih dari 30%, pos-pos penting lainnya bisa terabaikan. Bisa-bisa tabungan juga ikut bobol. 

Keempat, pahami jenis kredit atau utang, sistem pembayaran dan hal-hal legal untuk dapat memanfaatkannya dengan baik. Misalnya pada KPR, bandingkan pilihannya ke bank konvensional atau bank syariah. Jika utang kartu kredit, pahami kerugian seandainya hanya membayar pelunasan minumun setiap bulan.

Kelima, gunakan kredit sesuai peruntukan. Terutama penting bagi keluarga yang memiliki usaha skala kecil dan menengah. Kredit untuk usaha harus dipastikan betul penggunaannya untuk usaha dan bukan untuk rumah tangga. Harus jelas, mana uang bisnis dan mana uang keluarga.(Baca juga: Utang dan Seks

Jika lima syarat di atas tidak terpenuhi, maka utang akan menjadi bencana. Tapi sebaliknya, jika diterapkan, ia akan menjadi daya ungkit bagi kita. Jadi, selamat menjadi kaya dari utang.