Find Us On Social Media :

Hemat Pangkal Kaya, Masihkah Berlaku?

By Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi, Selasa, 15 Juli 2014 | 19:30 WIB

Hemat Pangkal Kaya, Masihkah Berlaku?

Intisari-Online.com - Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya, sebuah paribahasa yang sudah kita kenal sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Jika kita ingin kaya, maka berhematlah. Namun, masihkah prinsip ini berlaku?
Jawabannya adalah “iya”. Berhemat dan menabung secara disiplin merupakan hal terpenting dalam perencanaan keuangan. Ciri umum orang kaya terletak pada penghematandan kedisiplinan dalam penganggaran, pengendalian biaya, dan menabung sebagian pendapatan mereka.(Baca juga: Kaya Saja Tidak Cukup
Faktanya, masih sedikit orang yang mempraktekkan prinsip ini. Sebagaian lebih memilih untuk terlihat kaya daripada memiliki kekayaan dalam arti yang sebenarnya. Sebagai contoh, sebuah keluarga dengan rumah tipe 45 atau 37 dengan mobil mewah yang harganya lebih mahal daripada harga rumahnya. 
Mobil bukanlah aset yang nilainya semakin lama semakin naik, tetapi justru sebaliknya. Berbeda dengan rumah di mana harga tanah maupun rumah semakin lama semakin mahal. Inilah logika terbalik yang dipakai keluarga tersebut. Alasannya simpel, yaitu agar terlihat kaya. Orang lain akan lebih sering melihat mobil kita daripada rumah kita. 
Anda tidak akan pernah kaya jika tidak bisa mengontrol pengeluaran. Berhematlah dan sisakan 10-20% pendapatan Anda untuk tabungan atau investasi. Hemat pangkal kaya adalah prinsip untuk membuat tabungan dan investasi Anda semakin tinggi. 
Hemat pangkal kaya disini juga berarti menghindari utang konsumtif. Sering kali kita jumpai harga sebuah smartphone Rp 4 juta dapat menjadi Rp 5 juta ketika menggunakan sistem pembelian kredit dimana. Jika dalam waktu 2 tahun pemakaian harga jual smartphone tersebut hanya Rp 2 juta, maka Anda rugi Rp 3 juta. Angka ini mungkin setara dengan gaji Anda selama beberapa minggu kerja.(Baca juga: Kiat Hidup Ala Warren Buffet Agar Kaya Raya
Jika Anda ingin memiliki kebebasan finansial dan tidak hanya terlihat kaya, maka hindarilah juga membayar bunga atau menambah utang untuk memiliki aset. Satu-satunya utang yang baik adalah untuk membeli rumah atau properti sewa dan usaha karena nilainya terus meningkat. 
Siapkah Anda untuk melakukan prinsip hemat pangkal kaya? Pilihan bijak Anda menentukan kondisi ekonomi Anda.