Find Us On Social Media :

Kiat Cerdas Beramal

By Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi, Kamis, 28 Agustus 2014 | 12:00 WIB

Kiat Cerdas Beramal

Intisari-Online.com - Sejatinya manusia hidup untuk saling memberi. Oleh karena itu beramal adalah salah satu cara membuat hidup kita lebih bahagia. Agar kondisi keuangan tetap terjaga, berikut kiat cerdas beramal.(Baca juga:  5 Rahasia Hidup Bahagia Orang Kaya)
1. Prioritaskan yang wajib 
Ada berbagai sebutan untuk beramal seperti zakat atau sedekah. Zakat merupakan kewajiban yang harus dijalankan jika memenuhi syarat seperti mencapi nilai nishab. Sedekah sendiri merupakan perbuatan amal yang tidak punya batasan. Tidak ada aturan khusus untuk sedekah.  
2. Anggarkan secara rutin
Jika memang kita berniat membantu sesama yang membutuhkan secara rutin, sebaiknya kita memasukkannya dalam anggaran. Bisa anggaran bulanan atau tahunan. Terkadang beberapa kalangan memberikan bantuan saat hari raya keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, atau Natal. Ada pula yang memang rutin memberi bantuan setiap bulan, misalnya untuk panti asuhan atau yayasan peduli pendidikan.
3. Tidak berutang
Kiat cerdas beramal selanjutnya yaitu dengan tidak berutang. Bila penghasilan memang terbatas, kita dapat beramal sesuai kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri beramal dalam jumlah besar tetapi dari hasil utang. Ingat bahwa beramal tidak harus dalam jumlah besar. Memberi dari kekurangan justru akan semakin bernilai.(Baca juga: Kiat Hidup Ala Warren Buffet Agar Kaya Raya
4. Tidak harus berupa uang
Niat untuk beramal tidak harus diwujudkan dengan uang. Lihatlah sekeliling rumah, apakah ada barang yang bisa disumbangkan. Coba cek lemari pakaian kita, apakah ada baju yang sudah jarang terpakai tetapi kondisinya masih bagus. Kumpulkanlah baju-baju dari seluruh anggota keluarga untuk disumbangkan. Bisa juga menyumbangkan buku-buku atau majalah bekas di gudang yang sudah tidak terpakai. Kita bisa menghibahkannya kepada sekolah pemulung atau tempat lain.
5. Salurkan lewat badan resmi
Mengingat banyaknya penyelewengan dana sumbangan, ada baiknya kita menyerahkan langsung pada yang membutuhkan. Jika kesulitan menyalurkannya sendiri, kita dapat menyalurkan lewat badan resmi. Selain terjamin, uang atau barang sumbangan kita pun akan dikelola dan digabungkan dengan sumangan orang lain sehingga manfaatnya lebih terasa. 
Sebagai contoh ketika kita rutin menyumbangkan Rp 20.000 per bulan untuk sebuah yayasan peduli pendidikan. Jumlah yang relatif kecil ketika kita menyerahkan langsung pada si anak. Akan menjadi lebih bernilai ketika sumbangan lima orang dengan nominal sama digunakan untuk membayar SPP anak SD yang kurang mampu. 
Itulah 5 kiat cerdas beramal.