Penulis
Inisari-Online.com - Banyak pihak meminta SBY menaikkan harga BBM untuk mencegah defisit APBN. Oleh karena itu, Bank Indoneia (BI) waspada inflasi jika harga BBM naik.(Baca juga:SBY Diminta Naikkan Harga BBM)Perekonomian Indonesia masih harus berhadapan dengan beberapa tantangan seperti kenaikan harga BBM bersubsidi. Dengan potensi kenaikan ini, kemungkikan inflasi akan menjadi lebih tinggi. Hal ini disampaikan oleh gubernur BI, Agus Martowardojo.Ia juga menjelaskan besarnya subsidi untuk energi membuat kondisi defisit menjadi lebih besar. Oleh karea itu perlu sikap waspada inflasi jika harga BBM naik. Kenaikan harga BBM subsidi tersebut dilakukan untuk bisa menekan angka defisit neraca transaksi yang berjalan atau Current Account Deficit (CAD) yang terus membengkak."Kecenderungan CAD walaupun baik tapi masih tinggi karena defisit migas yang cukup besar. Besarnya utang luar negeri swasta yang terus meningkat, memberikan tekanan khusus karena ekspor juga sedang dalam tekanan," tegas dia.(Baca juga:Menaikkan harga BBM Jadi Beban Presiden Jokowi)Sejak pertengahan 2013, perekonomian Indonesia masih dalam situasi kurang kondusif. Menurutnya, kondisi ini akan berlanjut tahun ini."Sejak pertengahan 2013 ekonomi kita dihadapkan pada situasi yang kurang menguntungkan dampak pengurangan stimulus The Fed dan harga komoditas, distribusi bahan pangan dan pengurangan subsidi BBM, dan utang luar negeri swasta yang memberi tekanan domestik. Situasi ini berlanjut di 2014," jelas Agus.Sebuah perubahan tentu menghasilkan dampak positif dan negatif. Oleh karena itu, kita perlu waspada inflasi jika harga BBM naik.