Find Us On Social Media :

Tiga Langkah Menuju Kebebasan Finansial

By Chatarina Komala, Minggu, 7 September 2014 | 07:00 WIB

Tiga Langkah Menuju Kebebasan Finansial

Intisari-Online.com – Soal pengaturan keuangan, jangan besar pasak daripada tiang. Karenanya, sebelum menyiapkan langkah-langkah menuju kebebasan finansial, kemandirian finansial (financial independence) mutlak harus terlebih dahulu dicapai. Ligwina Hananto, dalam bukunya yang berjudul Untuk Kelas Menengah yang Kuat: 100 Langkah Untuk Tidak Miskin (2011),  menyebutkan tiga langkah menuju kebebasan finansial tersebut.

1. Membayar tagihan sendiri

Saat bisa membayarkan semua tagihan dalam hidup, sebetulnya kita sedang mengambil alih kendali hidup. Mulai dari hal-hal sederhana, seperti membayarkan bensin jika kita menggunakan kendaraan keluarga, atau berhenti meminta uang pada orangtua untuk hal kecil seperti pulsa atau bioskop. Kemampuan membayarkan sebagian biaya hidup ini akan semakin melatih kita untuk memegang kendali pada hidup kita sendiri, juga sebagai langkah menuju kebebasan finansial.

2. Membayar utang

Kemampuan membayar utang merupakan wujud kemampuan kita menjadi orang yang bertanggungjawab secara finansial. Mulailah dari melunasi utang pada orang-orang dekat di sekitar kita, seperti orangtua, saudara, atau teman. Mereka memang akan selalu ada untuk kita, tapi tidak berarti kita bisa lari dari tanggungjawab. Ketika mencicil pelunasan utang, sebaiknya kita mempunyai catatan pembayaran utang tersebut. Sekecil apa pun kemampuan bayar ini, tetap ada catatan pembayaran. Kemampuan membayar utang ini akan meningkat seiring meningkatnya perkembangan karier kita.

3. Membeli properti pertama

Hal sederhana yang harus dilakukan oleh semua orang adalah memiliki rumah sendiri. Memiliki rumah adalah pengalaman yang sangat memuaskan batin. Memiliki properti pertama merupakan tahapan penting sebagai langkah menuju kebebasan finansial. Dengan mempunyai rumah sendiri, kita resmi keluar dari rumah orangtua dan mulai menjadi orang yang hidup berdikari. (Rusman Nurjaman/ Pernah dimuat di Majalah Intisari Edisi Mei 2010)