Dijuluki 'Yeti-nya Indonesia', Inilah Orang Gadang, Makhluk Raksasa dari Tanah Andalas

Ade S

Penulis

Ilustrasi Yeti atau Bigfoot. Di Sumatra ada orang gadang, makhluk mitologi yang disebut mirip keduanya

Intisari-Online.com -Indonesia memiliki beragam kekayaan budaya dan tradisi yang menarik untuk diketahui.

Salah satunya adalah cerita rakyat tentang makhluk-makhluk mitologi yang hidup di berbagai daerah.

Salah satu makhluk mitologi yang cukup terkenal adalah Orang Gadang, yang dijuluki sebagai 'Yeti-nya Indonesia'.

Apa itu Orang Gadang?

Orang Gadang adalah sebutan untuk makhluk mirip manusia raksasa yang konon hidup di hutan-hutan dan pegunungan Sumatra.

Nama Orang Gadang berarti "orang besar" atau "orang raksasa" dalam bahasa Minangkabau.

Makhluk ini juga disebut dengan nama lain seperti Orang Gonjong, Orang Mias, atau Orang Gugu.

Orang Gadang digambarkan sebagai makhluk yang tingginya antara 2,5 hingga 4 meter, berbulu hitam lebat, berwajah datar, dan berhidung pesek.

Orang Gadang disebut-sebut memiliki kemiripan dengan Bigfoot atau Sasquatch, makhluk yang konon hidup di Amerika Utara.

Namun, ada juga yang mengatakan bahwa Orang Gadang lebih mirip dengan gorila atau orang utan.

Baca Juga: Baru Saja Luncurkan Lava Pijar, Ini Mitologi Gunung Semeru yang Konon Menjadi Paku yang Menyambungkan Pulau Jawa

Kisah dan Penampakan Orang Gadang

Cerita tentang Orang Gadang sudah ada sejak lama di kalangan masyarakat Sumatra.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Orang Gadang pertama kali disebutkan dalam atlas Catalan karya Abraham Cresques pada tahun 1375.

Dalam atlas tersebut, terdapat sebuah peta yang menunjukkan pulau Sumatra dengan nama Trapobana.

Di pulau tersebut, terdapat teks yang menyebutkan adanya orang-orang besar yang tinggal di pegunungan, yang memiliki tinggi 5,5 meter, berkulit hitam, dan bodoh.

Teks tersebut juga menyebutkan bahwa orang-orang besar tersebut memakan orang-orang putih dan asing jika tertangkap.

Selain itu, ada juga beberapa laporan penampakan Orang Gadang dari para penjelajah dan penduduk setempat.

Salah satu laporan terkenal adalah dari seorang penjelajah Belanda bernama Franz Wilhelm Junghuhn pada tahun 1840.

Ia mengaku melihat jejak kaki raksasa di lereng Gunung Kerinci di Sumatra Barat. Ia menduga bahwa jejak kaki tersebut milik Orang Gadang.

Pada tahun 1923, seorang ahli botani bernama Ivan T. Sanderson juga mengklaim melihat jejak kaki raksasa di hutan Sumatra.

Ia bahkan mengambil cetakan jejak kaki tersebut dan mengirimkannya ke Museum Sejarah Alam London. Namun, cetakan tersebut hilang dan tidak pernah ditemukan lagi.

Baca Juga: Ada Vampir Cantik di Film Blood: The Last Vampire, Benarkah Asal-usul Legenda Vampir Berasal dari Penyakit Ini?

Pada tahun 2013, terjadi sebuah insiden yang diduga melibatkan Orang Gadang. Sebuah kelompok monyet liar menyerbu sebuah desa di Sulawesi Selatan dan melukai tujuh orang.

Beberapa saksi mata mengatakan bahwa monyet-monyet tersebut memiliki tinggi empat hingga lima kaki, berdiri tegak seperti manusia, dan tidak memiliki ekor seperti kera.

Apakah Orang Gadang Benar-benar Ada?

Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang dapat membuktikan keberadaan Orang Gadang.

Beberapa ahli mengatakan bahwa kemungkinan besar Orang Gadang hanyalah sebuah legenda atau mitos yang berkembang di masyarakat Sumatra.

Ada juga yang berpendapat bahwa Orang Gadang mungkin merupakan hasil salah pengertian atau salah identifikasi terhadap hewan-hewan yang hidup di hutan Sumatra, seperti orang utan, beruang madu, atau kera besar.

Meskipun demikian, ada juga beberapa orang yang percaya bahwa Orang Gadang benar-benar ada dan merupakan spesies kriptid yang belum terungkap oleh ilmu pengetahuan.

Mereka berpendapat bahwa Orang Gadang mungkin merupakan kerabat jauh dari manusia atau primata lain yang telah berevolusi secara terpisah.

Mereka juga mengklaim bahwa Orang Gadang memiliki kecerdasan dan kemampuan beradaptasi yang tinggi, sehingga dapat menghindari kontak dengan manusia.

Baca Juga: Fakta Lembuswana, Hewan Mitologi yang Menjadi Simbol Kerajaan Kutai

Catatan

Belakangan Orang Gadang dianggap tidak bisa digolongkan sebagai makhluk mitologi seperti Garuda atau Leak.

Mereka lebih dianggap sebagai makhlukcryptid, yaitusuatu makhluk yang berasal dari desas-desus atau cerita rakyat.

Ada pula yang mengartikancryptid sebagaimakhluk atau tanaman yang diyakini ada namunbelum diakuioleh konsensus ilmiah.

Berbeda dengan makhluk mitologi yang sering kali muncul dalam cerita masyarakat tanpa pernah ada bukti fisiknya, makhlukcryptidjustru pernah, atau setidaknya diklaim pernah, meninggalkan jejak.

Jejak yang dimaksud bisa dalam bentuk foto/video, meski tidak jelas, atau bisa saja dalam bentuk jejak kaki.

Untuk Orang Gadang, "bukti fisiknya" diklaim sejumlah pihak ada dalam bentuk foto dan jejak kaki.

Namun, tentu saja "bukti" tersebut, setidaknya hingga saat ini, masih dianggap sebatas klaim.

Artikel Terkait