Trik Cerdik Putin Hancurkan Eropa Manfaatkan Keretakan Yang Muncul Lewat Negara Ini

Ervananto Ekadilla

Penulis

Trik Licik Putin Hancurkan Eropa Manfaatkan Keretakan Yang Muncul Lewat Negara Ini.

Intisari-Online.com -TrikCerdik Putin Hancurkan Eropa Manfaatkan Keretakan Yang Muncul Lewat Negara Ini.

Di Eropa, sektor ekonomi terdampak menyusul kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengatur agar 'negara-negara tidak bersahabat' membayar ekspor gas alam hanya dalam rubel.

Trik Putin untuk menghancurkan Eropa itu bahkan mulai menjadi nyata.

Pasalnya, Hungaria setuju untuk membayar dengan Rubel.

Namun, setujunya Hungaria untuk membayar dengan Rubel, membuatnya dikecam sejumlah negara Eropa lainnya.

Viktor Orban, perdana menteri Hungaria mengatakan, negara tersebut tidak keberatan memenuhi permintaan Kremlin menggunakan rubel Rusia untuk membayar impor gas.

Diberitakan Bloomberg, hal itu dikatakan Orban usai menerima panggilan telepon dari Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa waktu lalu.

"Kami sama sekali tidak kesulitan membayar dalam rubel,"

"Jadi, jika Rusia memintanya, kami akan membayarnya dalam rubel," kata Orban.

Beberapa negara Uni Eropa, seperti Prancis mengatakan, permintaan itu bukan pelanggaran kontrak.

Lantaran, perusahaan masih dapat membayar dalam euro.

Sementara, negara Eropa lainnya, seperti Denmark, mengutuk permintaan Rusia.

Pada saat yang sama, Orban, pemimpin Uni Eropa yang memiliki hubungan paling dekat dengan Putin, menolak anggapan dia adalah sekutu Putin.

Dia mengatakan, Hungaria sebagai anggota UE, mendukung sanksi ekonomi atas invasi Moskow ke Ukraina.

Selain itu, Hungaria juga bagian dari aliansi militer NATO.

Salah satu negara yang menunjukkan reaksi keras terhadap Hungaria adalah Polandia, sekutu terdekatnya.

Pasalnya, Hungaria disebut mendukung Rusia.

Hungaria juga mendukung kebijakan melarang pasokan senjata ke Ukraina.

Bahkan, Hungaria menolak perluasan sanksi Uni Eropa terhadap minyak dan gas rusia.

Baca Juga: Rahasia Gelap Tentara Bayaran Wagner Grup dengan Pemerintah Rusia

Artikel Terkait