Habis-habisan Serang Ukraina, Rusia Mendadak Tarik Pasukan di Kiev, Barat Prediksi Niat Putin

Ervananto Ekadilla

Penulis

Habis-habisan Serang Ukraina, Rusia Mendadak Tarik Pasukan di Kiev, Barat Prediksi Niat Putin

Intisari-Online.com-Habis-habisan Serang Ukraina, Rusia Mendadak Tarik Pasukan di Kiev, Barat Prediksi Niat Putin.

Presiden Rusia Vladimir Putin disebut menarik mundur pasukannya yang ada di Ukraina untuk mengurangi aktivitas militer.

Hal ini dilakukan seusai adanya perundingan perdamaian Rusia dan Ukraina beberapa waktu lalu.

Namun, niat Vladimir Putin dicurigai pihak Barat.

Diberitakan media Rusia, TASS, pihak Barat mengingatkan Ukraina untuk tetap waspada dengan aksi Putin seusai perundingan di Istanbul.

Barat juga curiga dengan rencana Presiden Rusia Vladimir Putin yang kini tampaknya melunak.

SelainBarat dan Eropa, Inggris dan AS juga meragukan kata-kata Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku tetap waspada.

Ia hanya mempercayai perdamaian ketika Rusia sudah angkat kaki dari tanah Ukraina.

Terkait penarikan pasukan tersebut, Wakil Menteri Pertahanan Kremlin, Alexander Fomin memberikan keterangan.

Ia menyebut, penarikan pasukan Rusia akan berkonsentrasi pada pembebasan wilayah Donbass timur, daripada menyerang kota-kota besar Ukraina

Hasil pembicaraan tatap muka di Istanbul, meningkatkan harapan konflik di Ukraina dapat segera diakhiri.

Sementara, staf umum militer Ukraina mengatakan, sebelumnya telah mencatat penarikan pasukan di sekitar dua kota yang bersangkutan.

Namun, Inggris dan AS segera meragukan kata-kata Rusia.

Sementara, Ukraina mengatakan, tujuh orang tewas oleh serangan Rusia di gedung pemerintah di kota Mykolaiv.

Penarikan mundur Rusia dianggap sebagai taktik niat baik.

Namun, ada kecurigaan, itu hanyalah cara untuk menyelamatkan muka Rusia.

Apalagi dengan kerugian besar yang diderita atas kehilangan pasukan, tank, dan kendaraan penyerang lapis baja.

Seorang juru bicara Inggris menambahkan, pihaknya tak akan langsung percaya dengan janji Rusia.

"Kami akan menilai, Putin dan rezimnya dengan tindakannya, dan bukan dengan kata-katanya," ujarnya.

Meskipun ada hal positif seputar pembicaraan damai di Istanbul, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan, tidak melihat negosiasi itu berlangsung dengan cara yang konstruktif.

Ia berspekulasi, mundurnya Rusia kemungkinan merupakan upaya untuk menipu orang dan mengalihkan perhatian.

"Ada 'Apa yang Rusia katakan' dan ada 'Apa yang dilakukan Rusia', dan kami fokus pada yang terakhir," kata Blinken di Maroko.

"Dan apa yang dilakukan Rusia adalah kebrutalan yang terus berlanjut di Ukraina," pungkas Antony Blinken.

Baca Juga: Rahasia Gelap Tentara Bayaran Wagner Grup dengan Pemerintah Rusia

Artikel Terkait