Find Us On Social Media :

Berikut 10 Faktor Mengapa Anda Belum Kaya (1)

By Arnaldi Nasrum, Senin, 6 Juli 2015 | 17:00 WIB

Berikut 10 Faktor Mengapa Anda Belum Kaya (1)

Intisari-Online.com - Menjadi kaya hampir menjadi impian semua orang. Setidaknya kita berharap berada di level bebas finansial dan telah mencapai sejumlah cita-cita yang diinginkan. Pendidikan yang tinggi, pekerjaan yang mapan dan gaya hidup yang berkecukupan tentu saja menjadi bagian dari hal tersebut. Para konsultan finansial mengungkapkan tidak ada kata terlambat untuk menjadi kaya. Namun perlu diperhatikan, ada beberapa  faktor mengapa seseorang belum menjadi kaya:

* Kita menghabiskan uang layaknya kita sudah kaya

Rasanya tentu menyenangkan ketika kita membeli barang-barang mahal seperti mobil mewah, pakaian yang mahal, atau sekedar melakukan liburan ke luar negeri. Tapi, terkadang kita menghabiskan uang layaknya orang-orang yang telah mapan. Kita juga mungkin membeli barang-barang mahal yang tidak diperlukan. Sebagian besar dari kita mungkin masih memiliki gaya hidup yang tidak seimbang dengan kemampuan finansialnya.

* Kita tidak memiliki rencana

Tanpa rencana yang jelas seperti tujuan jangka pendek, menengah dan panjang, rasanya  menjadi kaya hanya akan tampak seperti sebuah fantasi yang tak akan terjangkau. Selain itu, untuk menjadi kaya, sikap menabung tentu harus selalu dimiliki. Ini berkaitan dengan sebuah ungkapan: Jika ada gagal membuat rencana, maka sebenarnya Anda merencanakan kegagalan.

* Kita tidak memiliki dana darurat

Mugkin kita sudah sering mendengar mengenai pentingnya memiliki tabungan untuk dana darurat. Ya, ini mungkin jauh lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan. Namun, ini sangat penting jika sewaktu-waktu kita memiliki kebutuhan yang mendadak seperti perbaikan rumah atau mobil, tagihan kesehatan, kehilangan pekerjaan yang tak terduga, ataupun kecelakaan.

* Terlambat memulai

Jika setiap bulannya kita tidak menabung, maka tentu saja akan semakin sulit membuat kita menjadi kaya. Seperti halnya berolahraga, bagian tersulit dari menabung adalah memulainya. Bahkan ketika memiliki hutang, kita tetap perlu menabung meski jumlahnya kecil. Semakin cepat kita memulai kebiasaan menabung, terlepas dari berapa banyak jumlahnya, maka akan semakin cepat pula peningkatan potensi kekayaan kita.

* Kita lebih suka mengeluh dibandingkan berbuat sesuatu

“Biaya hidup terlalu mahal, saya susah untuk terlepas dari hutang, saya tidak punya uang, investasi itu terlalu berisiko.” Seperti itulah keluhan yang sering kita dengar. Harus diakui, mengeluh memang sangat mudah. Tapi, kebiasaan ini tidak baik. Cobalah untuk meninggalkan kebiasaan mengeluh dan mulai menunjukkan komitmen untuk berbuat sesuatu. (time.com)